Yogyakarta (ANTARA GORONTALO) - Duta Besar Filipina untuk Indonesia,
Maria Lumen B Isletta mengunjungi terpidana mati kasus narkotika Mary
Jane di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan, Kota Yogyakarta,
Kamis.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan Yogyakarta, Zaenal Arifin usai acara kunjungan itu mengatakan kunjungan yang berlangsung 2 jam tersebut hanya sebatas kunjungan biasa tanpa memiliki maksud tertentu.
"Ini hanya kunjungan biasa saja, kebetulan beliau (dubes Filipina) ada acara bertemu Wali Kota Yogyakarta," kata dia.
Zaenal mengatakan, Dubes Filipina Maria Lumen tiba di Lapas Wirgunan pukul 09.30 WIB. Maria didampingi sejumlah staf Kedutaan Besar Filipina dengan membawa dua bungkusan kue untuk Mary Jane.
"Mereka hanya memberikan dua bungkusan kue untuk Mary," kata dia.
Kendati demikian, Zaenal mengaku tidak memahami isi pembicaraan antara dubes dan Mary Jane sebab mereka menggunakan bahasa Tagalog.
Di akhir pertemuan, menurut Zaenal, mereka sempat melakukan doa bersama. "Tidak paham karena bahasanya Tagalog," kata dia.
Sementara itu, Zaenal mengatakan pengawalan ruang tahanan Mary masih dilakukan sama seperti sebelum penundaan eksekusi dilakukan. Kondisi Mary Jane saat ini, menurut dia, juga terlihat cukup baik. "Setiap pagi kerap melakukan olahraga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wirogunan Yogyakarta, Zaenal Arifin usai acara kunjungan itu mengatakan kunjungan yang berlangsung 2 jam tersebut hanya sebatas kunjungan biasa tanpa memiliki maksud tertentu.
"Ini hanya kunjungan biasa saja, kebetulan beliau (dubes Filipina) ada acara bertemu Wali Kota Yogyakarta," kata dia.
Zaenal mengatakan, Dubes Filipina Maria Lumen tiba di Lapas Wirgunan pukul 09.30 WIB. Maria didampingi sejumlah staf Kedutaan Besar Filipina dengan membawa dua bungkusan kue untuk Mary Jane.
"Mereka hanya memberikan dua bungkusan kue untuk Mary," kata dia.
Kendati demikian, Zaenal mengaku tidak memahami isi pembicaraan antara dubes dan Mary Jane sebab mereka menggunakan bahasa Tagalog.
Di akhir pertemuan, menurut Zaenal, mereka sempat melakukan doa bersama. "Tidak paham karena bahasanya Tagalog," kata dia.
Sementara itu, Zaenal mengatakan pengawalan ruang tahanan Mary masih dilakukan sama seperti sebelum penundaan eksekusi dilakukan. Kondisi Mary Jane saat ini, menurut dia, juga terlihat cukup baik. "Setiap pagi kerap melakukan olahraga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015