Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Gorontalo Budiyanto Sidiki meminta pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) untuk mempelajari isu-isu yang sering terjadi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) berkaitan dengan rumah tangga.
"Tantangan bagi DWP dalam mengatasi isu rumah tangga yang sering terjadi pada ASN khususnya memberikan edukasi bagaimana seharusnya berinteraksi di lingkungan pekerjaan. Edukasi ini bisa dimulai dari keluarga sendiri, ataupun kegiatan-kegiatan sederhana yang bisa dikolaborasikan," kata Budiyanto di Gorontalo, Selasa.
Menurutnya, interaksi ASN itu tinggi sekali, baik di dalam maupun luar kantor, apalagi di luar daerah. Oleh sebab itu penting juga memberikan edukasi terkait rumah tangga untuk membentengi keluarga.
Edukasi yang intensif akan mengatasi persoalan dalam rumah tangga. Seperti adu mulut suami-isteri akibat cemburu atau salah sangka akibat telat pulang kantor.
"Kondisi tersebut harus dapat dihindari melalui pemahaman yang kuat para ibu rumah tangga sebagai isteri ASN dalam memahami tugas dan tanggung jawab suami dalam bekerja," katanya.
Selain itu, edukasi tentang kesehatan, keuangan, juga kesejahteraan menjadi tugas dari DWP sebagai istri seorang ASN dalam membangun keluarga. "Sebagai seorang ASN, kondisi rumah tangga sangat mendukung produktivitas kerja seorang suami," katanya.
Ia menilai pekerjaan DWP sangat banyak dan mulia. Namun semuanya tidak semata-mata tentang sebuah jabatan, melainkan bagaimana tanggung jawab itu bisa diemban.
"Bapak-bapak itu akan sangat produktif tergantung pada kondisi di rumah, kondisi yang aman, tidak ada yang harus dikesalkan, baik materil maupun spiritual,“ kata Budiyanto pula.
Ia menyampaikan arahan tersebut dalam kegiatan serah terima jabatan dilakukan dari Penjabat Ketua DWP Provinsi Gorontalo sebelumnya, Melly Mohammad kepada Penjabat Ketua DWP yang baru Fitrahwaty Sidiki Niode untuk masa bakti 2023 hingga 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
"Tantangan bagi DWP dalam mengatasi isu rumah tangga yang sering terjadi pada ASN khususnya memberikan edukasi bagaimana seharusnya berinteraksi di lingkungan pekerjaan. Edukasi ini bisa dimulai dari keluarga sendiri, ataupun kegiatan-kegiatan sederhana yang bisa dikolaborasikan," kata Budiyanto di Gorontalo, Selasa.
Menurutnya, interaksi ASN itu tinggi sekali, baik di dalam maupun luar kantor, apalagi di luar daerah. Oleh sebab itu penting juga memberikan edukasi terkait rumah tangga untuk membentengi keluarga.
Edukasi yang intensif akan mengatasi persoalan dalam rumah tangga. Seperti adu mulut suami-isteri akibat cemburu atau salah sangka akibat telat pulang kantor.
"Kondisi tersebut harus dapat dihindari melalui pemahaman yang kuat para ibu rumah tangga sebagai isteri ASN dalam memahami tugas dan tanggung jawab suami dalam bekerja," katanya.
Selain itu, edukasi tentang kesehatan, keuangan, juga kesejahteraan menjadi tugas dari DWP sebagai istri seorang ASN dalam membangun keluarga. "Sebagai seorang ASN, kondisi rumah tangga sangat mendukung produktivitas kerja seorang suami," katanya.
Ia menilai pekerjaan DWP sangat banyak dan mulia. Namun semuanya tidak semata-mata tentang sebuah jabatan, melainkan bagaimana tanggung jawab itu bisa diemban.
"Bapak-bapak itu akan sangat produktif tergantung pada kondisi di rumah, kondisi yang aman, tidak ada yang harus dikesalkan, baik materil maupun spiritual,“ kata Budiyanto pula.
Ia menyampaikan arahan tersebut dalam kegiatan serah terima jabatan dilakukan dari Penjabat Ketua DWP Provinsi Gorontalo sebelumnya, Melly Mohammad kepada Penjabat Ketua DWP yang baru Fitrahwaty Sidiki Niode untuk masa bakti 2023 hingga 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023