Tokyo (ANTARA GORONTALO) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko membantah telah menempatkan asset-assetnya di sebuah yayasan offshore
demi mengurangi kewajiban pajak, setelah badan fiskal negeri itu
berjanji untuk menyelidiki dokumen-dokumen dalam "Panama Papers" yang
berkaitan dengan asset-asset Poroshenko di luar negeri.
Poroshenko berkata kepada wartawan di Tokyo hari ini bahwa dia memang memiliki yayasan offshore yang dia dirikan untuk memisahkan dari kepentingan bisnis dan politiknya setelah dia menjadi presiden. Dan segala langkah ke sana telah dilakukan setransparan mungkin.
Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson menjadi korban pertama "Panama Papers" yang merupakan skandal bocornya jutaan dokumen mengenai kekayaan para politisi, pengusaha dan tokoh-tokoh dunia di luar negeri.
Otoritas fiskal Ukraina akan mempelajari dokumen-dokumen dalam "Panama Papers" yang berkaitan dengan asset-asset luar negeri President Poroshenko, kata ketua otoritas fiskal Roman Nasirov seperti dikutip Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Poroshenko berkata kepada wartawan di Tokyo hari ini bahwa dia memang memiliki yayasan offshore yang dia dirikan untuk memisahkan dari kepentingan bisnis dan politiknya setelah dia menjadi presiden. Dan segala langkah ke sana telah dilakukan setransparan mungkin.
Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson menjadi korban pertama "Panama Papers" yang merupakan skandal bocornya jutaan dokumen mengenai kekayaan para politisi, pengusaha dan tokoh-tokoh dunia di luar negeri.
Otoritas fiskal Ukraina akan mempelajari dokumen-dokumen dalam "Panama Papers" yang berkaitan dengan asset-asset luar negeri President Poroshenko, kata ketua otoritas fiskal Roman Nasirov seperti dikutip Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016