Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyesalkan terjadinya kekerasan yang berujung kematian pada seorang
guru olahraga SMA Yayasan Atikan Sunda Bandung, Tatang Wiganda (39), di
Bandung, Senin kemarin (22/8).
"Kami bergegas melayat keluarga mendiang dan sangat menyesali atas kejadian yang terjadi," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sumarna Surapranata, di Jakarta, Selasa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berduka cita mendalam atas musibah mematikan itu dan memberikan santunan kepada keluarga mendiang. "Kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," harap dia.
Wiganda tewas bersimbah darah setelah ditusuk orang tak dikenal pada pukul 16.00 WIB, Senin (22/8).
Saksi sempat melihat korban tengah berkelahi dengan tiga orang pelaku. Wiganda sempat dilarikan ke rumah sakit namun terlanjur berpulang dalam perjalanan.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Rahim, juga menyampaikan keprihatinan terhadap kasus itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Kami bergegas melayat keluarga mendiang dan sangat menyesali atas kejadian yang terjadi," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sumarna Surapranata, di Jakarta, Selasa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berduka cita mendalam atas musibah mematikan itu dan memberikan santunan kepada keluarga mendiang. "Kami berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," harap dia.
Wiganda tewas bersimbah darah setelah ditusuk orang tak dikenal pada pukul 16.00 WIB, Senin (22/8).
Saksi sempat melihat korban tengah berkelahi dengan tiga orang pelaku. Wiganda sempat dilarikan ke rumah sakit namun terlanjur berpulang dalam perjalanan.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Rahim, juga menyampaikan keprihatinan terhadap kasus itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016