Gorontalo,  (Antaranews.com - Gorontalo) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mencatat relawan antinarkoba di daerah tersebut mencapai 1.000 orang.

"Jumlah itu berasal dari para relawan antinarkoba yang kami rekrut dari pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga Sekolah Menengah Atas (SMA) se Kabupaten Bone Bolango," jelas Kepala BNNK Bone Bolango Abdul Haris Pakaya, Kamis.

Ia mengungkapkan, peran dari relawan antinarkoba sangat terasa karena menjadi perpanjangan tangan dari BNNK Bone Bolango dalam menginformasikan bahaya narkoba dan hal lainnya.

"Bahkan para relawan ini juga melaporkan dan membawa beberapa siswa yang diduga kecanduan narkoba ke pihak kami agar dilakukan rehabilitasi," ujarnya.

Relawan antinarkoba sendiri harus cepat tanggap terhadap laporan penyalahgunaan narkoba. dan merupakan mata dan telinga Badan Narkotika Nasional di sekolah, para relawan harus terbuka dan waspada terhadap segala informasi mengenai adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.

Pihak BNNK Bone Bolango juga terus memberikan pembekalan kepada para relawan di sekolah seperti bahaya bahan adiktif jenis inhalan atau berbagai jenis zat yang memiliki bau yang tajam. Ia mencontohkan penyalahgunaan lem kayu yang begitu marak di kalangan remaja.

Relawan juga harus melibatkan pihak-pihak berwenang seperti guru, kepolisian dan BNN.

Selain itu relawan diharapkan untuk tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan, penyadaran dan tauladan yang baik bagi teman-teman dan orang-orang di lingkungannya.    

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017