Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Inisiator gerakan #2019GantiPresiden yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera meminta maaf terhadap insiden pada "Car Free Day" pekan lalu.

"Kejadian kemarin menjadi pelajaran bagi kami bersama, kemarin kami tidak terlibat tapi itu mungkin bagian dari relawan kami, kami mohon maaf," kata Mardani kepada wartawan seusai aksi gerakan ini di dekat Patung Kuda Jakarta, Minggu.

Sebelumnya, beredar video yang sejumlah orang mengenakan kaus #2019GantiPresiden mengintimidasi orang-orang lain yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja yang melintas di Bundaran Hotel Indonesia saat acara Car Free Day (CFD), Minggu, 29 April 2018.

Dalam video beberapa orang dengan kaus #2019GantiPresiden mengkibas-kibaskan beberapa lembar uang kepada seorang pria berkau #DiaSibukKerja sambil meneriakkan "Dibayar berapa pak?". Sementara pria yang diintimidasi bersikukuh bahwa dia tidak dibayar siapa pun.

Video lain menunjukkan seorang ibu dan anaknya yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja" dikerubungi dan diteriaki sehingga anaknya pun menangis ketakutan. Namun si ibu berusaha menenangkan anaknya dengan mengatakan "Kita tidak takut Zaky! Kita benar, kita tidak akan pernah takut!"

"Prinsip perjuangan kita tertib, bersih dan santun tidak boleh mengganggu kawan-kawan CFD yang mau lewat karena kita ingin wujudkan ketertiban, bagaimana mau mengurus negara kalau kita tidak tertib?" ungkap Mardani.

Baca juga: Gerakan ganti presiden diikuti ratusan orang dan klaim diri konstitusional

Mardani yang  membagikan buku petunjuk #2019GantiPresiden pada acara mereka hari ini, mengklaim gerakannya murni aspirasi rakyat dan bukan pertemuan politik.

"Kalau PKS tanya pak Sohibul Imam (ketua umum PKS), saya sekarang bukan orang PKS, posisi saya sekarang insiator gerakan #2019GantiPresiden, pertanyaan PKS tanya Pak Sohibul Imam," jelas Mardani kepada wartawan seusai acara.

Ada sekitar 300 orang massa berkumpul di lokasi tersebut dengan membawa atribut kaos, topi, pin, selempang bendera dan barang lainnya yang bertuliskan #2019GantiPresiden. Barang-barang itu dijual puluhan penjual yang menggelar dagangannya di trotoar dan jalan sekitar lokasi.

Aksi ini berlangsung singkat hanya sekitar satu jam yaitu dari pukul 09.00 - 10.05 WIB. Awalnya tempat aksi direncanakan di taman aspirasi Monas, namun polisi memindahkannya ke  depan Patung Kuda di ujung jalan MH Thamrin karena ada dua kebaktian di Taman Aspirasi.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB atau kerap disebut Car Free Day), yakni pada Pasal 7 Ayat 1 berbunyi "Sepanjang jalur HBKB hanya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bertema lingkungan hidup, olahraga, seni dan budaya".

Selain itu, jalur HBKB juga tidak boleh digunakan untuk menyuarakan hal-hal berbau politik dan bernuansa SARA. Aturan tersebut tercantum pada Pasal 7 Ayat 2 Pergub Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pelaksanaan HBKB.

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018