Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, memastikan pemerintah akan melakukan peningkatan dermaga Pelabuhan Anggrek untuk mendukung kegiatan ekspor dari wilayah itu.
"Aktivitas ekspor semakin bergeliat, maka perlu dilakukan peningkatan fasilitas penunjang, khususnya dermaga pelabuhan yang saat ini telah melebihi kapasitas tampung," ujar Rusli di Gorontalo, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah provinsi telah mengusulkan peningkatan dermaga berkapasitas 3.500 ton itu untuk segera ditingkatkan.
"Saat ini dermaga Pelabuhan Anggrek, sudah melebihi kapasitas mencapai 18 ribu ton. Kondisi ini berbahaya jika tidak segera bangun ulang," ucapnya.
Ia berharap, melalui usulan pemerintah pusat diantaranya menggandeng pihak swasta, peningkatan fasilitas di pelabuhan barang tersebut segera terealisasi.
Beberapa poin penting perlu menjadi perhatian untuk memudahkan kegiatan investasi di daerah itu tambah Rusli, yaitu fasilitas pelabuhan yang maksimal.
Kegiatan investasi berjalan sesuai aturan, melibatkan tenaga kerja lokal dengan upah minimum provinsi (UMP), memudahkan proses perizinan, mendapat dukungan penuh masyarakat, maka diharapkan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo.
Pemerintah daerah pun kata Rusli, perlu menghapus peraturan-peraturan daerah yang akan memperlambat kegiatan investasi.
"Kalau perlu kerja dulu, perizinannya menyusul untuk memudahkan kegiatan investasi," tutur Rusli. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, didampingi Bupati Indra Yasin, pada kegiatan ekspor perdana pelet kayu dari Gorontalo ke Korea Selatan, di Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara. (Antara/Susanti Sako)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Aktivitas ekspor semakin bergeliat, maka perlu dilakukan peningkatan fasilitas penunjang, khususnya dermaga pelabuhan yang saat ini telah melebihi kapasitas tampung," ujar Rusli di Gorontalo, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah provinsi telah mengusulkan peningkatan dermaga berkapasitas 3.500 ton itu untuk segera ditingkatkan.
"Saat ini dermaga Pelabuhan Anggrek, sudah melebihi kapasitas mencapai 18 ribu ton. Kondisi ini berbahaya jika tidak segera bangun ulang," ucapnya.
Ia berharap, melalui usulan pemerintah pusat diantaranya menggandeng pihak swasta, peningkatan fasilitas di pelabuhan barang tersebut segera terealisasi.
Beberapa poin penting perlu menjadi perhatian untuk memudahkan kegiatan investasi di daerah itu tambah Rusli, yaitu fasilitas pelabuhan yang maksimal.
Kegiatan investasi berjalan sesuai aturan, melibatkan tenaga kerja lokal dengan upah minimum provinsi (UMP), memudahkan proses perizinan, mendapat dukungan penuh masyarakat, maka diharapkan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo.
Pemerintah daerah pun kata Rusli, perlu menghapus peraturan-peraturan daerah yang akan memperlambat kegiatan investasi.
"Kalau perlu kerja dulu, perizinannya menyusul untuk memudahkan kegiatan investasi," tutur Rusli.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019