Jalan amblas melanda wilayah barat Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akibat tingginya curah hujan di wilayah itu.

Kepala Desa Lelato, Kecamatan Sumalata, Mohamad Kifli Pianus, di Gorontalo, Kamis malam  menginformasikan kondisi jalan amblas itu terjadi tepat di Dusun Beringin atau dikenal sebagai tanah merah.

"Amblasnya baru sebagian dan belum memutus akses jalan, namun potensi tersebut dapat terjadi sewaktu-waktu," katanya.

Warga bergotong royong meletakkan batu-batu besar di area jalan amblas, sebagai tanda peringatan bagi pengendara yang akan melintasi jalan.

Ia menjelaskan potensi longsor yang dapat menutup akses jalan pun sangat rawan melanda wilayah itu, yakni mencapai 700 meter hingga mencapai Desa Sembihingan, Kecamatan Biau.

Saat ini, kondisi masih sangat mengkhawatirkan sebab akses jalan sangat gelap, ditambah hujan masih mengguyur disertai luncuran air, material tanah dan bebatuan kecil dari perbukitan.

Hujan deras yang melanda sejak pukul 07.00 WITA memicu amblas dan longsoran jalan sejak pukul 15.00 WITA.

Puluhan warga juga berjaga di sekitar lokasi, untuk memantau dan membantu pengendara yang melintas, mengingat jalan tersebut merupakan lintas Sulawesi yang juga dilewati kendaraan dari wilayah Buol dan Toli-toli, Provinsi Sulawesi Tengah dan sebaliknya.

Mohamad Kifli Pianus menambahkan bahwa di sepanjang jalan di Dusun Beringin memang menjadi langganan longsor saat musim penghujan, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk ditangani.



 
Kondisi jalan amblas dan longsor di Desa Lelato, Kecamatan Sumalata atau lintas Sulawesi bagian barat Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. (FOTO ANTARA/HO/hp)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019