Kuta, Bali (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 42 warga negara Indonesia (WNI) yang
dipulangkan dari Yaman, Senin sore, tiba di Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai, Bali, untuk transit sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah
asal mereka masing-masing.
Mereka tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai
sekitar pukul 17.09 WITA dengan menumpangi pesawat Qatar Airlines
dengan nomor penerbangan QR-962 langsung dari Doha.
Mereka terdiri dari perempuan dan laki-laki dewasa beserta anak-anak.
Namun 42 WNI itu baru keluar dari terminal sekitar pukul 20.00 WITA
karena harus menyelesaikan urusan imigrasi dan menunaikan ibadah
sholat.
Kedatangan 42 WNI itu pun mendapat perhatian sejumlah wisatawan
yang baru tiba termasuk para penjemput karena mereka mengenakan pakaian
khas yang kerap digunakan oleh warga Timur Tengah.
Perempuan menggunakan cadar hitam menutupi seluruh tubuhnya
sedangkan laki-laki menggunakan penutup kepala dan baju berukuran besar.
Koordinator Evakuasi Kementerian Luar Negeri Gatot Abdulah Mansur
ditemui di Terminal Kedatangan Internasional Ngurah Rai mengatakan bahwa
sebagian besar WNI yang tiba dari negara yang dilanda konflik itu
merupakan mahasiswa beserta keluarganya yang berasal dari tiga daerah di
Tanah Air.
"Mereka semua mahasiswa dan keluarganya," ucapnya.
Sebelum tiba di Bali, mereka terlebih dahulu dievakuasi dari Kota
Sanna menuju Udabiyah kemudian diterbangkan ke Saudi Arabia.
Setelah dari Saudi Arabia, mereka kemudian diterbangkan ke Kota
Muskat di Oman kemudian melanjutkan penerbangan ke Doha hingga tiba di
Bali.
Mereka berasal dari Makassar sebanyak 31 orang, Surabaya (10), dan Tambolaka (1).
Rencananya WNI dari Makassar akan diinapkan di salah satu hotel
untuk selanjutnya berangkat kembali pada Selasa (7/4) pagi sekitar pukul
08.20 WITA.
"Sedangkan tujuan Surabaya rencananya menggunakan bus malam," imbuh Gatot.
Salah seorang WNI dari Madura, Jawa Timur, Alif Ilham mengaku bahwa
memburuknya situasi di Sanaa, Yaman, membuat dirinya memutuskan untuk
meninggalkan negara itu.
"Kami sangat ketakutan karena pabrik susu diledakkan sehingga banyak orang yang kerja di sana kena ledakan," katanya.
Pria yang saat ini sedang belajar di salah satu universitas di
negeri itu mengaku tinggal di Udabiyah, Yaman bersama dengan 60 WNI
lainnya.
Namun lima orang di antaranya, kata dia, masih bertahan di negeri yang tengah dilanda konflik bersenjata itu.
42 WNI dari Yaman tiba di Bali
Senin, 6 April 2015 21:10 WIB