Surabaya (ANTARA GORONTALO) - Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf membenarkan
bahwa Kepolisian Brunei Darussalam telah mencekal seorang WNI asal
Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yakni Rustawi Tomo,
untuk menunaikan umrah, karena membawa bahan peledak.
"Saya sudah menerima informasi itu sekitar dua hari lalu dari Densus
88/Polri dan BNPT bahwa ada seorang warga Malang yang dicekal pihak
Kepolisian Brunei untuk umrah, karena ketahuan membawa bahan peledak,"
katanya di Joglo Tribrata Mapolda Jatim, Rabu.
Didampingi WS (wakil sementara) Kabid Humas Polda Jatim AKBP Dwi
Setyoharini, ia menjelaskan ada 69 peserta umrah dari Biro Jasa Al-Aqsa
yang beralamat di Jalan Bendungan Sigura-Gura, Kota Malang, Jawa Timur,
yang singgah di Brunei.
"Akhirnya, 68 peserta umrah itu diizinkan terbang ke Jeddah dengan
pesawat Royal Brunei Airlines untuk menunaikan ibadah umrah, namun
seorang dicekal, karena dia harus menjalani pemeriksaan oleh Kepolisian
Brunei, Densus 88/Polri, dan BNPT," katanya.
Rencananya, pihak Kepolisian Brunei akan melakukan pendalaman
pemeriksaan ke Jawa Timur pada Jumat (8/5). Rombongan umrah itu
berangkat pada Kamis (2/5) pukul 06.30 WIB dari Bandara Internasional
Juanda, Surabaya, lalu mendarat di Bandara Brunei pada pukul 09.45 WIB.
"WNI asal Malang itu ketahuan membawa bahan peledak, karena dia sempat
hendak berpindah pesawat, lalu petugas memeriksa barang bawaannya,
ternyata ada beberapa benda mencurigakan, sehingga dia pun diperiksa
oleh kepolisian setempat," katanya.
Hasil investigasi sementara mengindikasikan bahan peledak yang dibawa
adalah bondet (bahan peledak untuk ikan), namun kebenarannya masih akan
didalami Kepolisian Brunei bersama Kepolisian RI. Selain itu, polisi
juga akan mendalami temuan peluru di dalam koper Rustawi.
Ditanya kemungkinan penyebab Rustawi Tomo bisa lolos dari aparat di
Bandara Juanda Surabaya saat berangkat dari bandara itu, Kapolda Jatim
mengatakan hal itu mungkin persoalan bagasi.
"Karena itu, saya sudah menginstruksikan Kapolres se-Jatim untuk
mengecek bagasi dari biro jasa yang memberangkatkan jamaah umrah ke
Tanah Suci. Mereka juga bisa bekerja sama dengan Imigrasi atau pihak
bandara," katanya.
Terkait kemungkinan Rustawi Tomo menjadi anggota jaringan teroris dari
ISIS yang tertangkap di Malang pada 25 Maret 2015, Irjen Pol Anas Yusuf
menyatakan hal itu akan tergantung hasil pemeriksaan. "Itu akan
didalami," katanya, singkat.
Kapolda Jatim: Brunei cekal seorang WNI umrah
Rabu, 6 Mei 2015 19:01 WIB