Bandung (ANTARA GORONTALO) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko enggan
mengomentari surat Presiden Joko Widodo kepada DPR soal panglima baru
TNI yang berisi penunjukkan Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
sebagai penggantinya.
“Ya itu keputusan presiden, itu hak
prerogatif beliau,†katanya kepada ANTARA News di sela kunjungan kerja
di Sekolah Calon Perwira TNI AD, Bandung, Rabu.
Dia menjelaskan,
kata ‘dapat’ dalam pergiliran kepemimpinan TNI itu bukan berarti harus.
"Ini semua hak prerogatif presiden," kata dia.
Moeldoko —alumnus Akademi Militer 1981— akan pensiun Agustus nanti dan DPR akan segera memasuki masa reses bulan ini.
Kemarin
siang (9/6), Moeldoko mendadak dipanggil ke Istana Merdeka untuk
menemui Jokowi, seusai meresmikan Komando Pasukan Khusus Gabungan TNI,
di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
"Pembicaraan kemarin tidak menyinggung masalah penggantian panglima TNI,†aku Moeldoko.
Semula,
publik memperkirakan panglima baru TNI akan berasal dari TNI AU dan
waktu penyerahan nama calon pejabat baru ini akan dilaksanakan setelah
Lebaran.
Sesuai kelaziman, Nurmantyo yang bekas komandan Komando
Pendidikan TNI AD akan diuji kelayakan dan didengarkan visi dan misi
oleh Komisi I DPR.
Moeldoko enggan komentari pilihan Jokowi soal panglima baru
Rabu, 10 Juni 2015 17:43 WIB