Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo mulai menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022 di Aula Bappeda, Limboto.
Kepala Bappeda Cokro Katili di Gorontalo, Senin, mengatakan penyusunan dimulai dengan rapat berisi rumusan tema yang akan dibangun pada kerangka rencana, serta prioritas pembangunan 2022.
"Dengan melibatkan stakeholder (pemangku kepentingan) yang ada, melalui pendekatan partisipasi dan teknokratik. Tahapan penyusunan RKPD sendiri telah dimulai, saat ini desa-desa dengan fasilitasi camat telah melakukan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat desa," ujarnya.
Cokro mengaku jika hingga saat ini sudah 70 persen desa telah selesai pembahasannya. Pada pekan ke dua dan tiga pada bulan Februari nanti akan dilaksanakan Musrenbang kecamatan. Di waktu yang sama juga akan dilakukan penerimaan pokok-pokok pikiran dari DPRD.
Sedangkan pada pekan ketiga bulan Maret akan dilaksanakan Musrenbang RKPD, kemudian dilanjutkan dengan perumusan rancangan akhir, fasilitasi gubernur, hingga penetapannya ditargetkan selesai Juli.
"RKPD ini sangat strategis menyusun perencanaan setiap tahunnya, pada tahun ini kita juga menyusun RPJMD 2021-2026. Maka RKPD 2022 akan menjadi bagian dari RPJMD yang baru," terang Cokro.
Sementara itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo meminta agar RKPD memuat apa yang menjadi masalah di masyarakat. Ia mengatakan ada lima masalah besar yang harus diselesaikan.
Pertama soal kemiskinan. Dalam lima tahun terakhir ini penurunan kemiskinan cukup baik, dari 21 persen menjadi 16 persen. Capaian itu diharapkan mampu didulang kembali lima tahun ke depan, sehingga targetnya 2026 kemiskinan bisa sampai 11 persen.
"Masalah kedua soal pendidikan, hampir 65 warga kita itu hanya lulusan SD. Masalah pendidikan ini berpengaruh pada indeks pembangunan manusia kita. Tingkat pendidikan ini yang harus kita genjot," tegasnya.
Masalah ketiga yang ditekankan bupati yakni soal kesehatan, terlebih saat ini dalam masa transisi pandemi Covid-19. Keempat pembangunan wajib memperhatikan masalah lingkungan.
Menurutnya, dalam lima tahun terakhir, dengan fokus membenahi masalah lingkungan Pemkab berhasil melakukan pencegahan terjadinya banjir. Jika tahun 2016 ada 12 kecamatan yang terkena banjir, saat ini hanya satu-dua kecamatan saja.
"Terakhir soal infrastruktur. Dimana-mana kita turun, infrastruktur yang selalu jadi harapan dar imasyarakat," pungkasnya.