Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
memastikan bahwa pembaruan dan validasi data penerima program keluarga
harapan (PKH) terus berlangsung dan makin intensif di setiap perjalanan
tugas kunjungannya ke sejumlah daerah.
Hal itu disampaikan
Khofifah saat mengunjungi penerima PKH di Daleman Utara, Desa Japan,
Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, seturut keterangan pers yang
diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Khofifah, dirinya di setiap
kunjungan selalu memantau dan memperbarui validasi data Kartu Keluarga
Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat
(KIS).
"Pada setiap kunjungan, saya selalu memantau dan
memperbarui validasi data KKS, KIP, KIS, termasuk raskin. Sebab, kuasa
pengguna anggaran (KPA) raskin dan pengawasan tugas Kementerian Sosial,"
katanya.
Validasi data tersebut, lanjutnya, dimulai di tingkat
desa/kelurahan melalui musyawarah desa/kelurahan (musdes/muskel),
kemudian ke tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga ke
Kemensos.
"Pada 2014, KIP menyasar 6,3 juta anak usia sekolah,
2015 disiapkan 20,3 juta, di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan
Dasar dan Menengah (Kemendikbud) 17,9 juta dan Kementerian Agama
(Kemenag) 2,4 juta. Ya, seperti di sini, siswa MI/MTs berada di bawah
Kemenag," katanya.
Program KIP disyaratkan bagi anak usia 6-21
tahun, yaitu SD/MI/SMP/MTs /SMA/MA, termasuk bagi anak-anak yang
terlantar di panti-panti asuhan dengan rentang usia itu bisa mendapatkan
bantuan KIP.
Sementara itu program KIS anggarannya berasal dari
Kementerian Kesehatan dan pelaksananya Badan Pengelola Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan 25 keluarga kurang mampu terbawah.
Khusus bagi masyarakat kurang mampu, pemerintah menyediakan Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Mensos: validasi data penerima PKH terus berjalan
Senin, 3 Agustus 2015 22:27 WIB