Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta Pilkada Watch
untuk menjadikan kasus Pilkada Surabaya sebagai kasus pertama yang
menjadi perhatian , di mana KPU tidak mengesahkan pasangan yang diusung
PAN dan Demokrat.
Permintaan ini disampaikan Zulkifli ketika menerima delegasi Pilkada
Watch di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta,
Senin.
Ia mengajak Pilkada Watch untuk bersama-sama mendatangi KPU Surabaya
untuk mengklarifikasi. "Saya mau datang ke KPU Surabaya. Ayo kita
sama-sama ke sana," katanya melalui siaran pers MPR.
Seperti
diketahui bahwa KPU Surabaya memutuskan pasangan calon Rasiyo- Dhimam
Abror (koalisi Demokrat - PAN) tidak memenuhi syarat untuk Pilkada
Surabaya 2015.
Menurut Zulkifli, surat rekomendasi yang diberikan DPP PAN adalah asli.
"Sudah diklarifikasi Sekjen PAN, Sekjen Demokrat, dan diakui KPU,"
ujarnya.
Namun, pada KPU menyebutkan bahwa surat rekomendasi itu saat pendaftaran
berbeda dengan surat rekomendasi asli. Sehingga Pilkada Surabaya hanya
diikuti calon tunggal pasangan Tri Rismaharini - Wishnu Sakti Buana.
Zulkifli mengungkapkan bahwa dalam kasus ini PAN mengajukan gugatan terhadap KPU Surabaya.
"Hari ini Sekjen PAN, Sekjen Demokrat mendatangi DKPP, Panwas, KPU Pusat, untuk melaporkan KPU Surabaya," katanya.
Oleh karena itu, Zulkifli meminta Pilkada Watch untuk memprioritaskan kasus Pilkada Surabaya.
"Ada
sesuatu di situ. Ada upaya untuk menjegal. Di daerah lain juga ada yang
seperti itu. Kita ingin Pilkada Surabaya sukses dan tidak merugikan
rakyat," ujarnya.
Di akhir pertemuan, Ketua MPR Zulkifli Hasan menandatangi Deklarasi Pilkada Damai dan Berkualitas.
MPR minta Pilkada Watch selidiki pilkada Surabaya
Senin, 31 Agustus 2015 16:00 WIB