Ramallah (ANTARA GORONTALO) - Puluhan orang Palestina turun ke jalan di
beberapa kota besar Tepi Barat Sungai Jordan untuk memprotes serangan
dan pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsha.
Sambil meneriakkan slogan dan mengibarkan bendera Palestina,
pemrotes bergerak menuju 300 pos pemeriksaan Israel di sebelah utara
Bethlehem, guna menuntut dihentikannya serangan terhadap kompleks Masjid
Al-Aqsha. Serangan telah terjadi selama dua pekan belakangan.
Bentrokan meletus setelah pemuda Palestina yang melancarkan protes
melempar batu ke pasukan militer Israel yang ditempatkan di sejumlah pos
pemeriksaan di Tepi Barat.
Tentara Yahudi membalas dengan "menembakkan peluru karet dan gas air
mata", sehingga melukai sejumlah pemrotes, kata beberapa sumber
Palestina.
Bentrokan paling sengit terjadi di dekat pos pemeriksaan permukiman
Bet El di dekat Ramallah dan Masjid Bilal Bin Rabah di sebelah utara
Bethlehem, kata sumber tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Sebelum bentrokan, beberapa kota besar telah mengumumkan pemogokan
komersial selama dua jam, termasuk sekolah dan badan pemerintah yang
mengumumkan penghentian kegiatan selama dua jam
Hussain Hamayel, Juru Bicara Partai Fatah, mengatakan kepada Xinhua
bahwa pemogokan itu adalah "protes terhadap serangan dan pelanggaran
Israel terhadap Masjid Al-Aqsha".
Ia menyatakan rakyat Palestina menolak upaya Israel untuk
memberlakukan pemisahan sebagian dan sementara di Al-Aqsha, dan serangan
yang terus terjadi terhadap halaman Al-Aqsha.
Hamayel menambahkan demonstran juga menyampaikan dukungan terbuka
buat Presiden Mahmoud Abbas, sehari sebelum ia dijadwalkan berpidato di
Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Bundaran Komplesk Masjid Al-Aqsha telah menjadi lokasi bentrokan
hampir setiap hari selama dua pekan belakangan antara pasukan keamanan
Israel dan orang Palestina yang beribadah.
Rakyat Palestina memprotes diizinkannya kelompok Yahudi memasuki
Kompleks Masjid Al-Aqsha pada hari raya Yahudi. Mereka mengatakan Israel
ingin memberlakukan pemisahan sebagian kompleks tersebut dengan
membatasi akses orang Muslim yang ingin beribadah ke tempat itu dan
mengizinkan pemukim Yahudi masuk. Pemberian izin tersebut, kata rakyat
Palestina, bertentangan dengan status quo mengenai tempat suci itu.
Rakyat Palestina protes serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha
Rabu, 30 September 2015 14:57 WIB