Sydney (ANTARA GORONTALO) - Australia telah mengajukan permintaan baru untuk
dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), dengan Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan
negaranya berharap dapat mempertahankan fokus pada keamanan
internasional.
Bishop pada Rabu menyatakan bahwa Australia akan menjadi salah satu
kandidat pengisi kursi di Dewan Keamanan PBB pada 2029-2030 dan
mengisyaratkan niat Australia untuk mencari tempat di Dewan Hak Asasi
Manusia PBB periode 2018-2020.
Menteri Luar Negeri, yang sedang
berada di New York untuk menghadiri pertemuan PBB, mengatakan bahwa
Australia menjalankan peran dengan sangat baik ketika terakhir memegang
status anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB tahun 2013-2014.
"Yang paling nyata lewat advokasi kami saat jatuhnya (pesawat Malaysia Airlines) MH17," kata Bishop.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 diduga jatuh setelah kena tembakan
misil udara di wilayah udara Ukraina Juli tahun lalu, dan kejadian itu
menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 298 orang, termasuk 38
warga negara dan penduduk Australia.
Australia telah berjanji terus mendorong penuntutan terhadap para pelaku yang menembak jatuh pesawat tersebut.
Bishop menambahkan bahwa keputusan untuk mengajukan diri sebagai
anggota Dewan Keamanan PBB diambil oleh Perdana Menteri baru Malcolm
Turnbull, yang melengserkan Tony Abbott dalam kudeta partai politik dua
pekan lalu.
Periode 2029-2030 adalah kesempatan pertama yang tersedia untuk
mencalonkan diri guna mendapatkan kursi, yang memberi Australia
kesempatan terbesar untuk berhasil dan meminimalkan biaya, kata Menteri
Luar Australia itu.
Juru bicara Partai Buruh Tanya Plibersek mendukung langkah itu, dan
mengatakan, "ketika kita berpartisipasi dalam organisasi-organisasi
multilateral, kita meningkatkan reputasi Australia sebagai warga global
yang baik".
Namun dia menyatakan keprihatinan mengenai perlakuan Australia
terhadap pencari suaka yang ditahan di kamp lepas pantai di pulau-pulau
Pasifik, seperti Papua Nugini dan Nauru, yang bisa membuat pengajuan
untuk mengisi kursi di Dewan Hak Asasi Manusia PBB "sangat sulit".
Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi migran Francois Crepeau pekan
lalu mengatakan dia menunda kunjungan ke Australia karena adanya
pembatasan akses ke pusat-pusat penahanan dan ketakutan bahwa
orang-orang yang melapor kepadanya bisa menghadapi pembalasan hukum.
Bishop
mengatakan ia telah berbicara dengan Crepeau dan menjelaskan kebijakan
negara terhadap pencari suaka yang tiba dengan perahu. Dia menambahkan
bahwa pendekatan yang gigih tidak akan merusak penawaran "sama sekali".
Australia telah duduk di kursi Dewan Keamanan PBB lima kali, dengan
mantan pemimpin Partai Buruh dan Perdana Menteri Kevin Rudd memimpin
pengajuan terakhir, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.
(Uu.Y012)
Australia ajukan diri jadi anggota Dewan Keamanan PBB
Rabu, 30 September 2015 18:53 WIB