Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Presiden Jusuf Kalla telah membuka Sidang
Dewan Pleno I dan Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HIPMI) di Istana Wapres yang bertujuan untuk menetapkan arah dan
kebijakan organisasi.
"Begitu juga kepada menteri, kita instruksikan agar pengusaha muda
diberi keberpihakan agar tumbuh negeri ini dengan jumlah pengusaha yang
baik di semua daerah," kata JK saat dalam sambutan pembukaan di Istana
Wapres, Jakarta pada Jumat.
Menurut JK, pemerintah telah membuat regulasi bersama perbankan yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan pengusaha muda.
Salah satu upaya untuk mendukung usahawan muda Indonesia adalah
dengan diturunkannya bunga Kredit Usaha Rakyat yang merangsang
pertumbuhan industri di daerah.
Wapres menambahkan pertumbuhan ekonomi suatu negara tergantung
kepada tiga hal yang pertama yaitu produktivitas dari pengusaha dan
investasi lokal yang diberi keutamaan untuk melakukan penanaman modal di
daerah di Indonesia.
Hal kedua yaitu kemampuan pemerintah untuk membangun investasi
khususnya infrastruktur untuk memperlancar pertumbuhan pengusaha
nasional.
"Ketiga, yaitu tingkat produktifitas dan konsumsi kita yang baik,
daya beli yang baik yang bisa memberi pertumbuhan kepada bangsa ini,"
tambah JK.
Wapres menambahkan jika terjadi krisis ekonomi di negara berekonomi
maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, maka sejumlah daerah yang
terkena imbas adalah daerah penghasil komoditas seperti batu bara,
minyak kelapa sawit serta karet.
Hal itu menyebabkan daya beli di daerah secara nasional menurun
karena permintaan komoditas yang juga turun sehingga berpotensi memicu
pengurangan tenaga kerja.
"Yang baik adalah tentu jangan defisit perdagangan Indonesia itu.
Harus seimbang. Kalau kita tidak bisa mengekspor, maka kurangi impor.
Apa impornya? Makanan, beras, jagung, kedelai, akibat kebutuhan
nasional," jelas JK.
Sementara itu Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia mengatakan pada masa
saat ini pemuda telah mengubah pandangannya dan lebih tertarik menjadi
usahawan.
Menurut Bahlil, pengusaha Indonesia seharusnya tidak lupa untuk
membangun hilirisasi industri komoditas untuk memberikan nilai tambah.
"Tidak ada cara lain untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Kita harus
hilirisasi dan melahirkan industri serta lapangan kerja di dalam
negeri," jelas Bahlil.
Ketua HIPMI mengatakan pengusaha Indonesia yang berada di daerah
perlu melihat potensi besar dalam bidang pangan dan energi nasional.
"Kita titipkan kepada Pak Wapres agar melibatkan pengusaha-pengusaha
di daerah sebagai mitra lokal, bukan sebagai penonton lokal," kata
Bahlil.
HIPMI menyelenggarakan Munas pada 6--8 November 2015 di Hotel JW Marriot Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Hal itu dilakukan untuk membahas agenda internal serta membahas isu ekonomi nasional.
Wapres buka Munas HIPMI
Jumat, 6 November 2015 16:55 WIB