London (ANTARA GORONTALO) - Presiden RI ke-3, Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie
mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan penghormatan terakhirnya
kepada mantan Kanselir Jerman, Helmut Schmidt pada upacara kenegaraan di
Gereja St. Michaelis, Hamburg, Jerman.
Acara penghormatan kenegaraan dan kemiliteran dilaksanakan Pemerintah
Republik Federal Jerman berlangsung dengan sederhana namun khidmat,
demikian Consul for Information and Social-Cultural Affairs Konjen
Hamburg, Indri Rasad kepada Antara London, Rabu
Tidak kurang 1.800 orang undangan khusus memadati aula Gereja St.
Michaelis, Kota Hamburg, untuk melepas secara resmi mendiang Helmut
Schmidt ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Diantaranya terdapat Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker,
Presiden Parlemen Uni Eropa, Martin Schulz, Presiden ECB, Mario Draghi,
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dan beberapa Mantan Presiden
RFJ, Roman Herzog, Horst Kohler dan Christian Wulff.
Hadir dalam acara penghormatan kenegaraan tersebut Presiden Republik
Federal Jerman (RFJ), Joachim Gauck, Kanselir Jerman, Angela Merkel,
mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Henry Kissinger dan
Walikota Hamburg, Olaf Scholz.
Pemerintah Indonesia dalam kesempatan acara kenegaraan pelepasan
mendiang mantan Kanselir Jerman tersebut secara khusus mengirimkan
Presiden RI ke-3, Prof. B.J. Habibie diampingi Konjen RI untuk Hamburg,
Ibu Sylvia Arifin.
Tiga pembicara pada upacara kenegaraan yaitu Walikota Hamburg, Olaf
Scholz; Mantan Menlu Amerika Serikat, Henry Kissinger dan Kanselir
Jerman, Angela Merkel, menyatakan mendiang Helmut Schmidt merupakan
seorang yang berpendirian kuat dan tegas.
Helmut Schmidt yang menjabat sebagai Kanselir Jerman dalam kurun
waktu 1974-1982 merupakan sosok yang tidak asing lagi bagi bangsa
Indonesia. Ia merupakan panutan dan sahabat Prof. B.J. Habibie.
Sebagaimana disampaikan B. J. Habibie dalam memoire mendiang Helmut
Schmidt merupakan seorang panutan, idola dan ayah intelektual.
Kedekatan hubungan pribadi antara keduanya bahkan secara khusus diangkat
dalam editorial edisi khusus di harian utama Kota Hamburg, Hamburger
Abendblatt, sesaat setelah Helmut Schmidt meninggal dunia.
Prof B. J. Habibie mengagumi sosok kepemimpinan mendiang Helmut Schmidt
selama menjabat Senator urusan dalam negeri negara bagian Hamburg,
khususnya pada peristiwa banjir besar yang melanda kota pelabuhan utama
Jerman tersebut di tahun 1962. Saat itu B. J. Habibie masih belajar di
Kota Aachen, Jerman.
Berawal dari kekaguman B. J. Habibie berkesempatan menjalin hubungan
persahabatan dengan mendiang Helmut Schmidt, khususnya ketika B. J.
Habibie bekerja di perusahaan kedirgantaraan di Kota Hamburg, saat ini
dikenal dengan nama Airbus.
Persahabatan antara keduanya yang telah berlangsung selama 40 tahun
semakin intens ketika B. J. Habibie dipercaya memegang posisi Menteri
Riset dan Teknologi dan diikuti dengan jabatan eksekutif tertinggi di
Republik Indonesia sebagai Presiden Republik Indonesia ke-3.
Atas memoire yang disampaikan B. J. Habibie, Konsul Jenderal RI
Hamburg, Ibu Sylvia Arifin, menyampaikan persabatan antara dua tokoh
nasional dari dua negara sahabat, Indonesia dan Jerman, patut dijadikan
teladan bagi setiap pejabat dan tokoh nasional.
Prof B.J Habibie wakili pemerintah RI di pemakaman Helmut Schmidt
Rabu, 25 November 2015 11:16 WIB