Mexico City (ANTARA GORONTALO) - Dua bekas presiden Meksiko, salah satunya
Felipe Calderon, menyerang bakal calon presiden utama Partai Republik
Donald Trump dengan menyamakannya dengan Adolf Hitler. Tidak itu saja,
Calderon juga menyebut Trump rasialis.
Calderon, anggota Partai
Aksi Nasional (PAN) yang konservatif, memperingatkan bahwa kebangkitan
Trump dalam ajang pemilihan calon presiden AS dari Republik akan memicu
sentimen anti-Amerika di seluruh dunia.
"Retorika anti migran
Trump tidak ditujukan untuk semua imigran, melainkan kepada (hanya)
migran yang memiliki kulit yang berbeda dengan dia dan itu jelas-jelas
rasialis," kata Calderon.
Calderon melanjutkan, "Trump tengah mengeksploitasi ketakutan sosial seperti dilakukan Hitler di zamannya."
Dia
memperingatkan bahwa Trump akan mengubah AS menjadi negara tetangga
Meksiko yang penolak dan pembenci yang bukan menjadi kepentingan besar
AS.
Meksiko adalah mitra dagang ketiga paling penting AS setelah
Kanada dan Tiongkok. Meksiko dan AS dibatasi rentang perbatasan sejauh
3.145 km.
Trump membuat marah Meksiko dengan menyebut negara itu
telah mengirim para pemerkosa dan pembunuh melintasi perbatasan AS.
Untuk itu Trump bersumpah akan membuat tembok raksasa yang akan mengusir
para imigran gelap dari Meksiko.
Calderon menyebut gagasan Trump
itu "bodoh", sedangkan bekas presiden Meksiko lainnya, Vicente Fox
(2000-2005), menyebut Trump "gila".
AS sendiri, melalui Wakil
Presiden Joe Biden yang berkunjung ke Meksiko Kamis lalu, menyebut pesan
sejumlah kandidat presiden AS, termasuk Trump, menyangkut Meksiko
adalah "berbahaya, merusak dan kurang dinasihati". Namun Biden
menyatakan episode xenophobia semacam itu akan berlalu.
Presiden Meksiko saat ini Enrique Pena Nieto menyebut pernyataan Trump mengenai Meksiko adalah "prasangka dan absurd."
Meksiko samakan Donald Trump dengan Adolf Hitler
Minggu, 28 Februari 2016 17:52 WIB