Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Buron 13 tahun terpidana kasus penyelewengan
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono, yang tiba
di Indonesia Kamis malam ini melalui Bandara Halim Perdanakusumah,
meminta maaf kepada bangsa Indonesia.
"Samadikun Hartono berkata
kepada saya bahwa meminta maaf telah merepotkan bangsa Indonesia dan
aparat Indonesia," kata Jaksa Agung H.M. Prasetyo dalam jumpa pers
bersama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso di Jakarta, Kamis
malam.
Mengenakan kaus bersalur hitam putih, Samadikun dikawal
aparat keamanan Indonesia dipimpin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Sutiyoso dan Jaksa Agung H.M. Prasetyo.
Sutiyoso menyerahkan
Samadikun kepada Kejaksaan Agung Kamis malam ini, setelah ditangkap di
Shanghai beberapa waktu sebelumnya lewat operasi intelijen dipimpin
Sutiyoso.
Selanjutnya Samadikun langsung dibawa oleh Kejaksaan Agung ke Rumah Tahanan Salemba di Jakarta Pusat.
"Hari ini kami memberi pesan bahwa tidak ada tempat yang aman untuk koruptor," kata Prasetyo.
Sementara
itu Sutiyoso yang mengawali keterangan pers ini mengungkapkan bahwa
kronologi penangkapan Samadikun dimulai ketika dia dihubungi aparat
berwenang China di Jerman sewaktu dia mempersiapkan kunjungan Presiden
Joko Widodo ke Eropa.
Sutiyoso dihubungi pihak China mengenai keberadaan Samadikun di negeri itu.
Kedua
belah pihak kemudian bertemu di London dan setelah itu Sutiyoso serta
tim terbang ke Shanghai guna menangkap Samadikun dengan kerjasama pihak
berwajib China.
"Tidak ada barter-barteran," tegas Sutiyoso
membantah pemberitaan bahwa penangkapan Samadikun ini ditukar dengan
permintaan China kepada Indonesia untuk mendapatkan warga etnis Uighur
yang ditangkap Indonesia akhir tahun lalu karena berkaitan dengan
terorisme.
Menurut Sutiyoso, Samadikun adalah buron kedua yang
ditangkap melalui operasi intelijen setelah mantan Bupati Temanggung
Totok Ary Prabowo yang ditangkap di Phnom Penh, Kamboja, Desember tahun
lalu.
Samadikun Hartono meminta maaf
Kamis, 21 April 2016 23:13 WIB