Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Suryono, Rabu, mengatakan hingga triwulan I 2016 realisasi belanja Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat masih rendah.
"Realisasinya Rp167,02 miliar atau 9,86 persen dari pagu total anggaran belanja tahun 2016," katanya di Gorontalo.
Menurutnya realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan I 2015, dengan penyerapan belanja sebesar 13,06 persen, atau Rp198,4.
Penurunan kinerja realisasi tersebut disebabkan oleh turunnya realisasi belanja operasional yang baru mencapai Rp16,93 persen atau 4,47 persen dari pagu anggaran belanja 2016.
"Masih rendanhnya belanja modal perlu menjadi perhatian pemprov, untuk mengoptimalkan penyaluran belanja modal untuk pembangunan infrastruktur pendukung yang baik dalam menopang perekonomian daerah," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan kinerja belanja operasional didorong oleh belanja pegawai sebesar 13,49 persen, belanja barang dan jasa 7,88 persen, dan belanja hibah besar 17,97 persen.
Kondisi tersebut menurun jika dibandingkan realisasi triwulan I 2015, dimana belanja pegawainya mencapai 20,23 persen, barang dan jasa 13,84 persen dan belanja hibah 23,98 persen.
"Ini harus jadi catatan pemprov karena penambahan alokasi anggaran tentunya harus disertai dengan peningkatan kinerja realisasi anggaran,"tambahnya.
Di sisi lain realisasi belanja modal juga meningkat Rp6,93 miliar atau 4,47 persen dari total anggaran.
Peningkatan belanja modal diharapkan dapat mendorong daya saing Provinsi Gorontalo untuk menarik minat investor dalam dan luar negeri.
Realisasi Belanja Pemprov Gorontalo Masih Rendah
Rabu, 1 Juni 2016 21:22 WIB