Vientiane, Laos (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Pertahanan Filipina, Rabu,
mengeluarkan foto -yang disebutnya- kapal China di dekat beting sengketa
di Laut China Selatan, hanya beberapa jam sebelum negara Asia Tenggara
menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri China di Laos.
Tidak ada penjelasan mengenai waktu penyiaran foto itu, namun itu
dilakukan dua hari setelah Manila mengungkapkan "kekhawatiran mendalam"
mengenai peningkatan jumlah kapal China di sekitar beting Scarborough
dan menuntut penjelasan dari duta besar Beijing.
Pejabat Filipina mengatakan penyiaran foto dan peta itu dilakukan atas
perintah Menteri Pertahanan, yang menghadiri pertemuan puncak di
Vientiane, Laos.
China, Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei mengklaim sebagian
atau seluruh bagian dari Laut China Selatan yang kaya sumberdaya alam,
sehingga menjadikannya titik panas ketegangan kawasan.
Empat negara terakhir adalah anggota ASEAN.
Ke-10 foto dan peta itu dikirimkan melalui surat elektronik ke para
wartawan, banyak di antaranya berada di Vientiane untuk meliput KTT
ASEAN. Para pemimpin negara-negara itu dijadualkan bertemu dengan PM
China, Li Keqiang, Rabu, meskipun belum jelas apakah sengketa Laut China
Selatan akan dibicarakan secara terbuka.
Langkah Filipina itu dilakukan setelah munculnya perselisihan dengan AS, sekutu utamanya.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pernah mengkritik Presiden AS,
Barack Obama, sehingga membuat pertemuan kedua pemimpin negara itu di
Laos dibatalkan.
China berulangkali menuding AS memperkeruh masalah di Laut China
Selatan, jalur perairan strategis yang dilintasi perdagangan bernilai
lebih dari 5 triliun dolar AS per tahun.
AS mengatakan tidak memiliki posisi dalam sengketa wilayah itu, namun
menjalankan patroli kebebasan navigasi di dekat pulau-pulau yang
dikuasai China sehingga memantik kemarahan Beijing, sementara China
meningkatkan kehadiran militernya di sana.
Meskipun Beting Scarborough hanya berupa sedikit bebatuan di atas laut,
namun kawasan itu penting bagi Filipina karena airnya tenang dan kaya
ikan.
Manila mengatakan blokade China atas beting itu merupakan pelanggaran hukum internasional.
Sengketa itu menjadi semakin signifikan sejak Mahkamah Arbitrase
Permanen pada 12 Juli memutuskan bahwa tidak satu pun negara memiliki
hak kedaulatan atas kegiatan di beting Scarborough, lokasi pencarian
ikan bagi nelayan China, Filipina dan Vietnam.
China menolak mengakui keputusan pengadilan di Denhaag itu.
Duterte ingin China menaati keputusan tersebut namun ia telah berjanji
untuk tidak mengangkat isu itu selama pertemuan di Laos. Ia ingin
memuluskan jalan bagi negosiasi bilateral dan pada Agustus mengirim
mantan presiden Fidel Ramos sebagai utusan khusus, untuk bertemu dengan
perwakilan China di Hongkong.
Rancangan pernyataan bersama ASEAN yang diperoleh Reuters, Senin
memasukkan delapan poin berkaitan Laut China Selatan, namun tidak
menyinggung soal keputusan pengadilan itu.
Meski demikian, Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana,
mengatakan, menjelang KTT, bahwa pesawat AU Filipina telah terbang
melintas beting itu dan melihat semakin banyak kapal dibandingkan
biasanya dalam armada kecil China, yang tetap dipertahankan
keberadaannya sejak China mengambil alih kawasan itu setelah perseteruan
pada 2012.
Lorenzana mengatakan, kehadiran enam kapal China sebagai tambahan
kapal-kapal penjaga pantai di kawasan itu merupakan "penyebab
kekhawatiran serius".
Pejabat keamanan Filipina yang ikut dalam kunjungan Duterte mengatakan,
merupakan tantangan bagi pemerintah untuk menjelaskan kenapa nelayan
Filipina tidak bisa kembali dan memancing di kawasan itu meski
pengadilan di Den Haag memutuskan bahwa Scarborough adalah kawasan
mencari ikan bagi semua.
"Kami menang di pengadilan arbitrase, tetapi kami tidak bisa menegakkan
keputusan itu, bagaimana kami bisa menjelaskan itu kepada nelayan kami
sendiri?" kata pejabat itu, yang enggan disebutkan namanya.
"Jadi, kami ingin berbicara kepada China dan memecahkan masalah itu,
tetapi keadaan seperti itu membuatnya semakin sulit. Presiden menanyakan
apa keinginan China di kawasan itu?" katanya.
Filipina tunjukkan foto kapal China di kawasan sengketa
Rabu, 7 September 2016 18:01 WIB