Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Festival Film Indonesia (FFI) 2016 melibatkan
asosiasi profesi pekerja film Indonesia dalam penjurian menentukan film
untuk masuk nominasi masing-masing kategori.
Organisasi yang
terlibat penjurian tahun ini adalah Asosiasi Produser Film Indonesia
(APROFI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Asosiasi
Perusahaan Film Indonesia (APFI), Asosiasi Casting Indonesia (ACI),
Indonesian Film Directors Club (IFDC), Indonesian Motion Picture Audio
Association (IMPACT), Rumah Aktor Indonesia (RAI), Indonesian Film
Editor (INAFed), Sinematografer Indonesia (SI), Indonsian Production
Designers (IPD) dan Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR).
Persatuan
Artis Film Indonesia (PARFI), meskipun merupakan salah satu organisasi
pekerja film tertua di Tanah Air tidak turut serta dalam penjurian FFI
karena sedang menghadapi masalah internal.
"Kami tidak mau FFI
ikut polemik yang tidak kami pahami," kata Ketua Bidang Penjurian FFI
2016 Olga Lydia saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (8/9).
FFI, kata Olga, tidak punya kapasitas untuk turut campur dalam masalah yang sedang dihadapi organisasi independen tersebut.
"Prihatin, iya. Biarlah mereka menyelesaikan secara jelas," kata Olga.
Bila
masalah tersebut sudah selesai sebelum penjurian berakhir, FFI
mempersilakan PARFI untuk bergabung selama waktu yang tersedia cukup
karena organisasi tersebut sudah masuk dalam daftar penjurian sebelum
konflik mencuat.
Alasan FFI tak ikut sertakan PARFI
Kamis, 8 September 2016 20:55 WIB