Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo secara aktif mendukung pembentukan Geopark Gorontalo termasuk menawarkan sekretariat di rumah adar Banthayo Poboide, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bapelitbangda Kabupaten Gorontalo Deddy S. Yahya, Jumat menjelaskan Kabupaten Gorontalo memiliki 10 geosite, jumlah terbanyak di Provinsi Gorontalo.
"Bupati Nelson Pomalingo telah aktif mendukung pembentukan Geopark Gorontalo, termasuk menyediakan sekretariat di Banthayo Poboide saat penilaian 2024," ungkap Deddy.
Namun, Banthayo Poboide saat ini kata dia belum memenuhi syarat teknis sebagai lokasi pusat informasi, sehingga alternatif lokasi di Kota Gorontalo dan wilayah provinsi juga sedang dipertimbangkan.
Deddy mengungkapkan, jika Banthayo Poboide tidak terpilih untuk renovasi, pemerintah daerah tetap akan mengupayakan tempat itu sebagai kantor sekretariat Geopark di Kabupaten Gorontalo.
"Kami mendukung penuh upaya Kementerian ESDM dan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam mewujudkan pusat informasi ini, sebagai bagian dari pengembangan Geopark Nasional," ucap dia.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat citra Gorontalo sebagai wilayah dengan kekayaan geologi yang unik sekaligus menjadi pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat.
Penyelidik Bumi Muda dari Pusat Survei Geologi (PSG) Kementerian ESDM Mohamad Fajar Sodiq menyatakan, pihaknya melakukan survei untuk mendukung terbentuknya Geopark Gorontalo sebagai bagian dari Geopark Nasional.
"Pembangunan Pusat Informasi Geopark Gorontalo direncanakan pada 2025, sementara pembangunan fisik nya dijadwalkan pada 2026," ujarnya.
Fajar menegaskan, survei dilakukan untuk menentukan lokasi yang sesuai, dengan fokus pada gedung yang memiliki struktur permanen berbahan batu guna mendukung pusat informasi bersifat statis maupun digital.
"Kami mencari lokasi alternatif untuk memastikan fasilitas ini maksimal dalam menyajikan informasi geologi," ungkap dia.