Jakarta, (ANTARAGORONTALO) - Mantan Menkopolhukam dan juga bekas politisi Partai Nasdem Tedjo Edhy Purdijatno kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, yang dicetuskan putra Presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).
Tedjo mengaku pindah dari Partai Nasdem ke Partai Berkarya setelah dirinya keluar dari kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Setelah selesai dari kabinet saya diminta untuk membantu membentuk Partai Berkarya dan saya bersedia," ujar Tedjo dalam konferensi pers pengumuman pengesahan badan hukum Partai Berkarya di Jakarta, Senin petang.
Tedjo tidak spesifik mengemukakan alasannya keluar dari Partai Nasdem, namun dia menekankan bahwa Partai Berkarya selaku partai nasionalis akan bermitra dengan seluruh partai politik termasuk Nasdem.
"Pada dasarnya semua partai sama, tujuannya menyejahterakan rakyat. Partai Berkarya akan menjadi mitra bagi partai lain, kami tidak akan menjadi musuh," kata Tedjo.
Sebelumnya Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly mengesahkan keberadaan Partai Berkarya yang turut dicetuskan putra Presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang dalam konferensi pers di Jakarta, Senin petang.
"Pada Senin 17 Oktober 2016 hari ini Partai Berkarya sudah berbadan hukum dan sah sebagai partai politik sesuai SK Menkumham Nomor: M.HH-20.AH.11.01 tahun 2016," ujar Badaruddin Andi Picunang.
SK itu berisi tentang pengesahan Partai Berkarya beserta Susunan Pengurus DPP Partai Berkarya periode 2016-2021.
Badaruddin menjelaskan Partai Berkarya merupakan hasil penggabungan Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya. Partai ini turut dibidani oleh putra Presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) yang menjabat selaku Ketua Dewan Pembina.
Partai Berkarya dipimpin oleh Ketua Umum Neneng A. Tutty, Wakil Ketua Umum Yockie Hutagalung dan Sekjen Badaruddin Andi Picunang.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan dengan disahkannya badan hukum Partai Berkarya oleh Menteri Hukum dan HAM, maka pihaknya siap bekerja dan berjuang memenuhi persyaratan verifikasi Komisi Pemilihan Umum guna bisa mengikuti pemilu 2019.
"Kami akan segera bekerja untuk memenuhi persyaratan verifikasi KPU di mana kami harus menyiapkan ini semua," ujar Tedjo.
Tedjo juga mengatakan pihaknya akan segera menggelar munas selambatnya akhir tahun 2016 guna melihat kembali anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
Secara terpisah Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Yockie Hutagalung mengemukakan ada harapan dari para pengurus agar Tommy Soeharto dipilih menjadi Ketua Umum Partai Berkarya dalam munas mendatang.
"Karena partai ini butuh seorang komandan. Tentu ada harapan agar beliau menjadi Ketua Umum Partai Berkarya," jelas Yockie.
Tedjo Edhy Jabat Ketua Wantim Partai Berkarya
Senin, 17 Oktober 2016 19:02 WIB