Singkawang, Kalbar (ANTARA GORONTALO) - Menteri Komunikasi dan Informatika,
Rudiantara meletakan batu pertama atau "groundbreaking" proyek Palapa
Ring Barat di kawasan Pantai Pasir Panjang Indah, Kota Singkawang,
Kalbar, Senin.
Acara di Kota Singkawang dilaksanakan oleh PT Palapa Ring Barat
dalam waktu 18 bulan ke depan, dengan panjang kabel 2.000 kilometer
dengan investasi sebesar Rp3,48 triliun dan masa konsesi selama 15
tahun.
Hadir dalam acara peletakan batu pertama tersebut, Menkominfo
bersama rombongan, Wagub Kalbar, Christiandy Sanjaya, Wakil Wali Kota
Singkawang, Abdul Mutolib, perwakilan PT Palapa Ring Barat dan sejumlah
pejabat lainnya, baik dari pemerintah pusat dan daerah.
Menteri Komunikasi dan lnformatika, selaku Penanggung Jawab Proyek
Kerja sama (PJPK) bersama PT Palapa Ring Barat (PRB) selaku Badan Usaha
Pelaksana Proyek meletakan batu pertama proyek Palapa Ring Paket Barat
di Pantai Palapa, Singkawang, Kalimantan Barat sebagai tanda dimulainya
proses pembangunan proyek tersebut.
Proyek Palapa Ring Paket Barat akan menjangkau lima kabupaten di
Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Bengkalis, Kepulauan
Meranti, Natuna, Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Kelima wilayah
tersebut merupakan wilayah yang dianggap tidak Iayak secara finansial.
Selain lima kabupaten tersebut, proyek Palapa Ring Paket Barat juga
akan menjangkau enam kabupaten/kota yang merupakan titik interkoneksi
dengan jaringan tulang punggung serat optik yang telah dibangun oleh
operator telekomunikasi. Salah satunya adalah Kota Singkawang yang
terietak di Provinsi Kalbar.
Proyek Palapa Ring Barat ini merupakan salah satu upaya pemerintah
dalam membangun ketersediaan infrastruktur layanan jaringan serat optik
sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang
menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Hal ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam pemenuhan
kebutuhan infrastruktur publik, khususnya sektor telekomunikasi serta
percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur strategis/prioritas nasional
yang tercantum dalam Perpres No.3/2016.
Rudiantara menyatakan, Proyek Palapa Ring Paket Barat yang akan
dibangun memiliki panjang sekitar 2.000 kilometer, dan total panjang
kabel ketiga paket Palapa Ring adalah 12.000 kilometer. Kabel serat
optik ini akan membentuk "cincin backhaul" yang akan menghubungkan dan
menyatukan Indonesia.
"Palapa ring sebagai tol informasi akan menjadi pintu gerbang bagi
pemerataan dan meningkatkan jangkauan broadband di seluruh Tanah Air,"
tuturnya.
Proyek Palapa Ring dilaksanakan dengan skema Kerja sama Pemerintah
Badan Usaha (KPBU) dan merupakan KPBU pertama dengan menerapkan skema
pembayaran ketersediaan layanan atau "availability payment" (AP).
Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan
sumber dana AP berasal dari dana kontribusi "universal service
obligation" (USO).
Skema AP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK
08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi
berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun
oleh badan usaha.
Komponen biaya yang dapat dibayarkan oleh AP adalah biaya modal,
biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diinginkan oleh badan
usaha. Dengan Skema ini risiko permintaan (demand risk) dari tersedianya
layanan infrastruktur akan ditanggung sepenuhnya oleh PJPK yaitu
Kemkominfo.
Dengan diambilnya risiko tersebut, badan usaha mendapat pengembalian
investasi mereka jika berhasil memenuhi kriteria layanan sebagaimana
yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kerja sama.
Adapun kelangsungan pembayaran dari PJPK kepada Badan usaha akan
dijamin oleh Pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur lndonesia
(PT PII). PT PII merupakan pelaksana "single window policy" penyediaan
penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan
dengan swasta
Dengan adanya Proyek Palapa Ring Paket Barat sebagai awal dari
rangkaian Proyek Palapa Ring, maka pemerintah akan membantu masyarakat
lndonesia dalam pemerataan penyediaan akses broadband di seluruh
Indonesia.
Hadirnya Palapa Ring juga akan memberikan peluang bisnis baru bagi
industri Usaha Kecil Menengah (UKM) di pelosok daerah, meningkatkan
pendidikan melalui fasilitas internet dan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat lewat kegiatan ekonomi digital.
Menkominfo letakan batu pertama Palapa Ring Barat
Senin, 17 Oktober 2016 21:44 WIB