Gorontalo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menunjukkan komitmennya memperkuat percepatan eliminasi Tuberkulosis (TBC) menuju target bebas 2030.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa di Gorontalo, Selasa mengatakan TBC masuk dalam prioritas kesehatan yang diharapkan mampu memberikan dampak cepat (quick win) sebagaimana dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang sejalan dengan target nasional untuk bebas TBC pada Tahun 2030.
Data terkini pihaknya kata Anang, mencatat selama periode Januari hingga Maret 2025, upaya penemuan kasus TBC di Gorontalo telah mencapai 60 persen dari target bulan Maret yang ditetapkan sebanyak 1.733 kasus, dengan total 1.046 kasus berhasil diidentifikasi.
Pihaknya melakukan inisiasi pengobatan untuk TBC Sensitif Obat (SO) menunjukkan hasil yang menggembirakan, mencapai 82 persen atau 860 dari 1.046 kasus yang ditemukan.
Sementara untuk kasus TBC Resistensi Obat (RO), inisiasi pengobatan tercatat 71 persen yakni 12 dari 17 kasus teridentifikasi.
Anang menekankan urgensi untuk terus meningkatkan angka penemuan kasus dan memastikan seluruh pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai.
"Program TBC adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras memastikan setiap kasus TBC dapat ditemukan dan diobati secara tuntas demi mencapai target Indonesia bebas TBC pada Tahun 2030," katanya.
Anang juga menyoroti capaian pada Tahun 2024 yang masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal penemuan kasus yang hanya mencapai 76 persen dari target 90 persen dan pengobatan TBC RO yang baru mencapai 60 persen dari target yang sama.
Mengingat posisi Indonesia sebagai negara dengan kasus TBC terbanyak kedua di dunia, dengan 889 ribu notifikasi kasus pada Tahun 2024, pemerintah pusat telah mengimplementasikan enam strategi utama untuk mempercepat penanganan penyakit menular ini.
Strategi tersebut meliputi penguatan deteksi dini, pemanfaatan teknologi terkini, serta peningkatan kolaborasi lintas sektor melalui pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB).
"Gorontalo pun terus mendorong integrasi data yang lebih baik, melibatkan peran aktif serta komunitas, memanfaatkan potensi dana desa untuk memperluas jangkauan program-program penanggulangan TBC," kata Anang.
Dengan target yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 untuk menurunkan angka kasus baru TBC hingga 50 persen, upaya-upaya yang dilakukan di Gorontalo diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi beban penyakit TBC baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Ke depan, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo telah merancang langkah-langkah strategis, termasuk peningkatan intensitas deteksi kasus, mempertahankan capaian pengobatan TBC SO di atas 80 persen, mempercepat inisiasi pengobatan TBC RO, serta memperluas peran TP2TB hingga ke tingkat desa.
"Langkah ini bertujuan untuk memastikan akses layanan penanggulangan TBC yang merata bagi seluruh masyarakat," katanya.
Dengan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak terkait, Provinsi Gorontalo optimistis dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mewujudkan target Indonesia bebas TBC pada Tahun 2030.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gorontalo perkuat eliminasi TBC menuju target bebas 2030