Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menyiapkan alat ukur bergerak (mobile) untuk membantu petani mengetahui tingkat kekeringan jagung usai dipanen.
Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, di Gorontalo, Selasa, mengatakan hal itu adalah bagian dari bentuk dukungan pemerintah kepada para petani jagung.
"Inisiatif ini dilakukan untuk memastikan hasil panen jagung petani memenuhi standar kadar air yang ditetapkan Bulog, yakni maksimal 14 persen, guna memperoleh harga beli tertinggi sebesar Rp5.500 per kilogram," ujar Sofyan.
Ia menjelaskan bahwa kadar air jagung saat panen biasanya berada di angka 17 persen, sehingga dibutuhkan proses pengeringan lebih lanjut. Oleh karena itu, selain menyediakan alat ukur, pemerintah daerah juga akan menjajaki kerja sama dengan Bulog dan perusahaan untuk penyediaan fasilitas pengeringan.
"Kalau gudang pengeringan sudah tersedia, petani akan lebih mudah menjual hasil panennya dengan harga terbaik. Ini akan meningkatkan kesejahteraan mereka," ujarnya lagi.
Dia juga menyampaikan optimisme dalam membangkitkan kembali kejayaan jagung di Kabupaten Gorontalo yang sempat menurun dalam tiga tahun terakhir. Apalagi, dukungan pemerintah pusat melalui instruksi Presiden menjadi momentum kuat untuk mempercepat realisasi program jagung nasional.
Hal tersebut sejalan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo yang melakukan berbagai upaya, untuk membantu petani mewujudkan kadar air jagung 14 persen dan dapat diserap oleh Bulog.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi D Mario menjelaskan langkah-langkah pemerintah untuk membantu petani dimulai dengan rutin menganggarkan bantuan lantai jemur bagi kelompok tani.
"Kita juga sudah pernah membantu dryer atau pengering jagung. Ini semua dilakukan untuk membantu petani supaya kadar air jagungnya sesuai dengan standar yang ada," ujar Muljadi.