Gorontalo (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo menyebut pelaksanaan kegiatan Gebyar UMKM tahun 2025 menjadi momentum untuk memperkuat promosi serta memperluas porsi dan akses pasar produk.
"Melalui kegiatan ini kita ingin menginspirasi generasi muda dan masyarakat secara lebih luas untuk turut berkontribusi dalam pengembangan UMKM, guna mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo yang berkelanjutan," ucap Kepala KPw BI Gorontalo Bambang Satya Permana di Gorontalo, Minggu.
Gebyar UMKM 2025 merupakan permulaan dari kegiatan pengembangan UMKM yang merupakan sinergi antara Pemerintah Provinsi, Bank Indonesia, dan Dekranasda yakni Hulonthalo Art and Craft Festival (HACF) yang akan dilaksanakan pada September 2025.
Bambang menjelaskan, terdapat berbagai program yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, Bank Indonesia, dan Dekranasda menjelang pelaksanaan Gebyar UMKM tahun ini.
Di antaranya adalah Gebyar Kurasi UMKM. Program itu merupakan bentuk dukungan pengembangan UMKM, meliputi proses seleksi, pra kurasi, dan kurasi kepada UMKM yang memiliki keunggulan, keunikan, dan karakteristik yang dapat menjadi ciri khas daerah yang membedakan dengan produk dari daerah lain.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat nilai tambah produk UMKM pada kategori kain atau fesyen, kriya, dan kuliner serta produk unggulan UMKM lainnya," ujarnya.
Hal tersebut bertujuan mempersiapkan UMKM untuk memperluas akses pasar nasional, melalui peningkatan kualitas produk, diversifikasi produk, serta pengetahuan dan pemahaman tentang tren atau perkembangan pasar bagi pelaku usaha.
Hingga tahun 2025, terdapat 46 UMKM yang telah melalui tahap kurasi dan nantinya pada Senin (28/4) akan diumumkan UMKM mana saja yang dinyatakan lulus Gebyar Kurasi UMKM.
Setelah dinyatakan lulus, UMKM tersebut akan mengikuti berbagai program pengembangan UMKM dari Bank Indonesia yang bersifat menyeluruh, dari sisi hulu hingga hilir yang terbagi menjadi empat tahapan pengembangan.
Yaitu UMKM Potensial, yakni yang memerlukan pembinaan untuk pengembangan skala usaha, tahapan kedua UMKM sukses, yakni yang skala usahanya telah meningkat dan siap untuk memperluas pasar secara daring dan akses pembiayaan.
Tahapan ketiga UMKM go digital, yakni yang telah melakukan pemasaran daring dan memperoleh akses pembiayaan, sedangkan tahapan keempat UMKM go ekspor, yakni yang telah melakukan perluasan akses pasar ekspor.