Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Tonny Junus menyebut pencegahan penularan HIV-AIDS membutuhkan respons lintas sektor, termasuk sektor pendidikan melalui guru bimbingan konseling.
"Peran guru tidak hanya dalam transfer ilmu, tapi juga sebagai agen perubahan sosial. Mereka punya pengaruh besar dalam membentuk karakter dan perilaku siswa, termasuk soal pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV-AIDS," ucap dia di Gorontalo, Selasa.
Dia mengatakan hal itu pada kegiatan Program Guru Peduli AIDS tingkat Kabupaten Gorontalo, kolaborasi antara Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.
Ia mengatakan kegiatan diikuti 50 guru bimbingan dan konseling (BK) tingkat SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Gorontalo.
Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan pelaksanaan program dan koordinasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta masyarakat.
Ia mengatakan Dinas Kesehatan terus mendorong skrining dan edukasi sebagai bagian dari program pencegahan penyakit tersebut.
"KPA provinsi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo harus terus menjaga sinergi agar kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan dan menjangkau lebih banyak sasaran, terutama anak-anak muda," ujar dia.
Sekretaris KPA Provinsi Gorontalo Sabrin Panigoro mengatakan salah satu sasaran utama dalam program pencegahan HIV-AIDS, yakni remaja usia sekolah yang termasuk dalam kelompok rentan.
Oleh karena itu, ujarnya, dibutuhkan penyampaian informasi yang tepat, berjenjang, dan berkesinambungan.
"Kami berharap para guru BK bisa menjadi perpanjangan tangan dalam menyampaikan informasi yang benar tentang HIV-AIDS kepada siswa dan komunitas sekolah. Edukasi harus dimulai dari lingkungan terdekat anak-anak," katanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Ivon Riyanto Abdullah mengapresiasi kegiatan itu karena sebagai langkah progresif.
Ia berharap, kegiatan serupa bisa diperluas hingga tingkat guru SD dan SMP, serta menjangkau tenaga pendidik nonformal.
"Kami terus mendorong agar kegiatan edukatif dan preventif seperti ini dilakukan secara masif, sebagai bagian dari misi besar kita dalam mencapai eliminasi HIV-AIDS di Kabupaten Gorontalo," katanya.
Dia mengharapkan para peserta kegiatan mampu menjadi ujung tombak membangun pemahaman yang benar tentang HIV-AIDS di lingkungan sekolah, sekaligus menumbuhkan budaya hidup sehat dan bertanggung jawab di kalangan generasi muda.