• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News gorontalo
Selasa, 17 Juni 2025
Antara News gorontalo
Antara News gorontalo
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • ANTARA berkolaborasi untuk menyajikan informasi publik

      ANTARA berkolaborasi untuk menyajikan informasi publik

      Senin, 16 Juni 2025 19:52

      PCO: Indonesia konsisten dukung perdamaian dunia

      PCO: Indonesia konsisten dukung perdamaian dunia

      Senin, 16 Juni 2025 19:34

      Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura

      Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura

      Senin, 16 Juni 2025 16:00

      Prabowo ambil alih putusan sengketa batas pulau Aceh-Sumut

      Prabowo ambil alih putusan sengketa batas pulau Aceh-Sumut

      Senin, 16 Juni 2025 15:48

      Prabowo serukan gencatan senjata Gaza dan redakan konflik Iran

      Prabowo serukan gencatan senjata Gaza dan redakan konflik Iran

      Senin, 16 Juni 2025 14:53

  • Kabar Gorontalo
    • Pemprov Gorontalo
    • Kab. Bone Bolango
    • Kab. Gorontalo Utara
    • Kab. Gorontalo
    • Kab. Boalemo
    • Kab. Pohuwato
    • Kota Gorontalo
    • Umum
    • Peristiwa
        • Politik
        • Hukum
        Kader harap PPP tetap kondusif jelang Muktamar

        Kader harap PPP tetap kondusif jelang Muktamar

        Sabtu, 14 Juni 2025 13:01

        Korem 133 dan Bawaslu bahas aspek pengawasan Pilkada

        Korem 133 dan Bawaslu bahas aspek pengawasan Pilkada

        Rabu, 11 Juni 2025 7:18

        Pemprov Gorontalo segera perbaiki jalan di wilayah Asparaga

        Pemprov Gorontalo segera perbaiki jalan di wilayah Asparaga

        Sabtu, 31 Mei 2025 4:52

        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        Selasa, 6 Mei 2025 21:45

        Tim gabungan gagalkan penyelundupan minuman keras di Gorontalo

        Tim gabungan gagalkan penyelundupan minuman keras di Gorontalo

        Jumat, 13 Juni 2025 16:15

        DKPP periksa ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten Gorontalo

        DKPP periksa ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten Gorontalo

        Rabu, 4 Juni 2025 21:59

        Sekda: Status DPO kepala desa tidak mengganggu jalannya pemerintahan

        Sekda: Status DPO kepala desa tidak mengganggu jalannya pemerintahan

        Jumat, 30 Mei 2025 20:06

        Bawaslu Gorontalo Utara masih menangani dugaan pelanggaran pemilihan

        Bawaslu Gorontalo Utara masih menangani dugaan pelanggaran pemilihan

        Kamis, 29 Mei 2025 23:02

    • Ekonomi
        • Umum
        • Pariwisata
        Kader harap PPP tetap kondusif jelang Muktamar

        Kader harap PPP tetap kondusif jelang Muktamar

        Sabtu, 14 Juni 2025 13:01

        Korem 133 dan Bawaslu bahas aspek pengawasan Pilkada

        Korem 133 dan Bawaslu bahas aspek pengawasan Pilkada

        Rabu, 11 Juni 2025 7:18

        Pemprov Gorontalo segera perbaiki jalan di wilayah Asparaga

        Pemprov Gorontalo segera perbaiki jalan di wilayah Asparaga

        Sabtu, 31 Mei 2025 4:52

        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        Selasa, 6 Mei 2025 21:45

        Tim gabungan gagalkan penyelundupan minuman keras di Gorontalo

        Tim gabungan gagalkan penyelundupan minuman keras di Gorontalo

        Jumat, 13 Juni 2025 16:15

        DKPP periksa ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten Gorontalo

        DKPP periksa ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten Gorontalo

        Rabu, 4 Juni 2025 21:59

        Sekda: Status DPO kepala desa tidak mengganggu jalannya pemerintahan

        Sekda: Status DPO kepala desa tidak mengganggu jalannya pemerintahan

        Jumat, 30 Mei 2025 20:06

        Bawaslu Gorontalo Utara masih menangani dugaan pelanggaran pemilihan

        Bawaslu Gorontalo Utara masih menangani dugaan pelanggaran pemilihan

        Kamis, 29 Mei 2025 23:02

        Bapanas: Koperasi Merah Putih bisa menjadi penyedia pangan terjangkau

        Bapanas: Koperasi Merah Putih bisa menjadi penyedia pangan terjangkau

        Kamis, 29 Mei 2025 16:58

        Gubernur minta pengurus HIPMI ajak investor berinvestasi di Gorontalo

        Gubernur minta pengurus HIPMI ajak investor berinvestasi di Gorontalo

        Minggu, 25 Mei 2025 10:26

        Warga desak Pemda segera perbaiki jembatan di Pasar Pulubala

        Warga desak Pemda segera perbaiki jembatan di Pasar Pulubala

        Jumat, 25 April 2025 19:37

        Pasar hewan Pulubala Gorontalo sepi pembeli akibat akses terputus

        Pasar hewan Pulubala Gorontalo sepi pembeli akibat akses terputus

        Rabu, 23 April 2025 20:01

        Wisata Oluhuta Paradise ramai pengunjung saat libur panjang

        Wisata Oluhuta Paradise ramai pengunjung saat libur panjang

        Sabtu, 31 Mei 2025 19:47

        Bank Indonesia sebut GKK mengakselerasi pertumbuhan ekonomi

        Bank Indonesia sebut GKK mengakselerasi pertumbuhan ekonomi

        Selasa, 25 Juni 2024 23:07

        Luhut: Gorontalo miliki daya tarik wisata maritim

        Luhut: Gorontalo miliki daya tarik wisata maritim

        Sabtu, 16 September 2023 6:29

        Disparbud Gorontalo Utara perluas promosi pariwisata ke ASEAN

        Disparbud Gorontalo Utara perluas promosi pariwisata ke ASEAN

        Senin, 22 Mei 2023 5:27

    • Internasional
      • Garda Iran ancam terus serang Israel hingga rezim Zionis hancur

        Garda Iran ancam terus serang Israel hingga rezim Zionis hancur

        Senin, 16 Juni 2025 15:47

        Ancaman Iran tutup Selat Hormuz, harga minyak bisa tembus 130 dolar

        Ancaman Iran tutup Selat Hormuz, harga minyak bisa tembus 130 dolar

        Senin, 16 Juni 2025 15:47

        Kemdiktisaintek buka opsi pindah kampus untuk penerima beasiswa di Amerika

        Kemdiktisaintek buka opsi pindah kampus untuk penerima beasiswa di Amerika

        Senin, 16 Juni 2025 14:54

        Iran: Pertahanan Israel lumpuh, rudal penangkis saling serang sendiri

        Iran: Pertahanan Israel lumpuh, rudal penangkis saling serang sendiri

        Senin, 16 Juni 2025 14:25

        Sejumlah pemimpin negara hadiri G7 dengan agenda berat beresiko

        Sejumlah pemimpin negara hadiri G7 dengan agenda berat beresiko

        Senin, 16 Juni 2025 13:39

    • Hiburan
      • Dua trailer baru film "Warkop DKI Kartun" telah dirilis

        Dua trailer baru film "Warkop DKI Kartun" telah dirilis

        Minggu, 15 Juni 2025 17:19

        Museum dan Galeri SBY-ANI gelar pameran rekacipta

        Museum dan Galeri SBY-ANI gelar pameran rekacipta

        Sabtu, 14 Juni 2025 20:00

        For Revenge hingga Efek Rumah Kaca ramaikan Soundblast 2025 di Solo

        For Revenge hingga Efek Rumah Kaca ramaikan Soundblast 2025 di Solo

        Jumat, 13 Juni 2025 17:28

        Brian McKnight dan All 4 One bawa penggemar susuri lembaran memori

        Brian McKnight dan All 4 One bawa penggemar susuri lembaran memori

        Kamis, 12 Juni 2025 8:28

        Kolaborasi spektakuler Brian McKnight, All 4 One, dan Raisa

        Kolaborasi spektakuler Brian McKnight, All 4 One, dan Raisa

        Kamis, 12 Juni 2025 8:08

    • Olahraga
      • NOC Indonesia pastikan persiapan SEA Games 2025 berjalan lancar

        NOC Indonesia pastikan persiapan SEA Games 2025 berjalan lancar

        Senin, 16 Juni 2025 19:53

        UCC diluncurkan, kawal olahraga tarung di Indonesia hingga regional

        UCC diluncurkan, kawal olahraga tarung di Indonesia hingga regional

        Senin, 16 Juni 2025 19:51

        Timnas Free Fire masih harus mantapkan diri jelang SEA Games

        Timnas Free Fire masih harus mantapkan diri jelang SEA Games

        Senin, 16 Juni 2025 19:36

        Woodball Indonesia targetkan juara umum di SEA Games 2025

        Woodball Indonesia targetkan juara umum di SEA Games 2025

        Senin, 16 Juni 2025 19:35

        Jamal Musiala pimpin perebutan top skor Piala Dunia Antarklub

        Jamal Musiala pimpin perebutan top skor Piala Dunia Antarklub

        Senin, 16 Juni 2025 19:35

    • Teknologi
      • Bank Mandiri perbarui desain antarmuka Livin' jadi lebih sederhana

        Bank Mandiri perbarui desain antarmuka Livin' jadi lebih sederhana

        Senin, 16 Juni 2025 13:37

        BYD M6 sudah dipesan sebanyak 10 ribu lebih dalam satu tahun

        BYD M6 sudah dipesan sebanyak 10 ribu lebih dalam satu tahun

        Senin, 16 Juni 2025 10:27

        QJ Motor bawa empat model motor baru ke pasar Indonesia

        QJ Motor bawa empat model motor baru ke pasar Indonesia

        Minggu, 15 Juni 2025 17:23

        Wuling janjikan New Almaz RS Pro Hybrid bernilai jual kembali tinggi

        Wuling janjikan New Almaz RS Pro Hybrid bernilai jual kembali tinggi

        Minggu, 15 Juni 2025 17:18

        Ajang Indo Defence pamerkan mobil antidrone karya anak bangsa

        Ajang Indo Defence pamerkan mobil antidrone karya anak bangsa

        Minggu, 15 Juni 2025 7:10

    • Artikel
      • Belajar dari fenomena kemenangan kotak kosong Pilkada Serentak 2024

        Belajar dari fenomena kemenangan kotak kosong Pilkada Serentak 2024

        Selasa, 13 Mei 2025 8:35

        Sampah plastik di lahan pertanian, masalah serius yang jarang dibahas

        Sampah plastik di lahan pertanian, masalah serius yang jarang dibahas

        Senin, 9 September 2024 10:52

        Membebaskan anak-anak Jakarta dari jerat judi "online"

        Membebaskan anak-anak Jakarta dari jerat judi "online"

        Rabu, 21 Agustus 2024 14:16

        Soekarno-Hatta dan pelajaran penting persahabatan pemimpin

        Soekarno-Hatta dan pelajaran penting persahabatan pemimpin

        Sabtu, 17 Agustus 2024 17:18

        ART, moda transportasi anyar untuk ibu kota baru

        ART, moda transportasi anyar untuk ibu kota baru

        Rabu, 14 Agustus 2024 9:21

    • Foto
      • Peluncuran New Yamaha NMAX TURBO

        Peluncuran New Yamaha NMAX TURBO

        Rabu, 12 Juni 2024 17:32

        AKSI DAMAI PERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

        AKSI DAMAI PERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

        Jumat, 3 Mei 2024 8:07

        MEGAHNYA KAPAL TEMBAGA DI DANAU PERINTIS

        MEGAHNYA KAPAL TEMBAGA DI DANAU PERINTIS

        Sabtu, 27 Januari 2024 19:47

        UPACARA HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA DI GORONTALO

        UPACARA HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA DI GORONTALO

        Kamis, 17 Agustus 2023 15:58

        ANNEU ANGGRAINI PUTRI KENAKAN BILIU

        ANNEU ANGGRAINI PUTRI KENAKAN BILIU

        Kamis, 30 Maret 2023 23:46

    • Infografik
    • Video
      • Gelar bakti kesehatan, Polda Gorontalo sasar pengemudi ojek daring

        Gelar bakti kesehatan, Polda Gorontalo sasar pengemudi ojek daring

        Senin, 16 Juni 2025 17:05

        Lewati hutan dan lumpur, BI sapa warga Pinogu dengan edukasi rupiah

        Lewati hutan dan lumpur, BI sapa warga Pinogu dengan edukasi rupiah

        Sabtu, 31 Mei 2025 6:58

        Bank Indonesia Gorontalo dorong kopi Pinogu tembus pasar global

        Bank Indonesia Gorontalo dorong kopi Pinogu tembus pasar global

        Jumat, 30 Mei 2025 1:31

        43 warga Gorontalo diduga keracunan makanan, 29 orang dirawat di RS

        43 warga Gorontalo diduga keracunan makanan, 29 orang dirawat di RS

        Senin, 26 Mei 2025 16:37

        Ombudsman dan Pemprov Gorontalo pastikan SPMB tanpa intervensi

        Ombudsman dan Pemprov Gorontalo pastikan SPMB tanpa intervensi

        Jumat, 23 Mei 2025 18:23

    Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" kisahkan kerugian pola asuh narsistik

    Minggu, 11 Mei 2025 21:05 WIB

    Film

    Suasana diskusi setelah pemutaran film "Mungkin Kita Perlu Waktu" arahan sutradara Teddy Soeriaatmadja (kedua kanan) dan dibintangi aktor Lukman Sardi (ketiga kiri), produksi Kathanika Films, bersama Karuna Pictures dan Adhya Pictures di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025). Film tersebut ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025. ANTARA/Abdu Faisal/aa.

    Jakarta (ANTARA) - Jauh sebelum layar bioskop Tanah Air menayangkan kisahnya mulai 15 Mei mendatang, film "Mungkin Kita Perlu Waktu" telah menorehkan catatan dalam kancah perfilman Indonesia.

    Keberhasilan film tersebut terpilih sebagai salah satu dari enam film panjang terbaik yang berkompetisi di Indonesian Screen Awards dalam gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 akhir tahun lalu, menjadi bukti awal akan kualitas dan kedalaman naratif yang ditawarkannya.

    Pengakuan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah sinyal kuat bahwa film arahan Teddy Soeriaatmadja itu memiliki sesuatu yang istimewa untuk disimak, sebuah resonansi emosional dan intelektual yang mampu menyentuh kalbu penonton.

    Film itu hadir bukan hanya sebagai tontonan semata, melainkan secara signifikan menyajikan semacam "obat" bagi jiwa-jiwa yang terluka.

    Lebih dari sekadar kisah dramatis, "Mungkin Kita Perlu Waktu" menyelami dinamika hubungan keluarga yang kompleks, sebuah ekosistem di mana luka batin dan pola perilaku disfungsional ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya, terperangkap dalam siklus generasi narsistik yang destruktif.

    Film itu juga membuka tabir tentang gangguan kepribadian narsistik pada orang tua dapat mengukir luka mendalam pada jiwa anak-anak mereka, menciptakan pola hubungan yang penuh kecemasan, kekecewaan, dan kesulitan dalam membangun keintiman emosional yang sehat.

    Halaman berikut: Jalan cerita

    Jalan cerita

    Kisah berpusat pada keluarga Restu Kurniawan, dengan aktor kawakan Lukman Sardi memerankan sosok kepala keluarga.

    Kehidupan keluarga itu terguncang hebat setelah kepergian putri mereka, Sarah, yang diperankan oleh aktris Naura Hakim.

    Kehilangan itu menciptakan gelombang kesedihan yang dahsyat, tidak hanya bagi kedua orang tua, tetapi juga bagi adik Sarah, Ombak, yang diperankan oleh aktor Bima Azriel.

    Pasca tragedi kecelakaan yang mengambil nyawa Sarah, Ombak menarik diri ke dalam cangkang kesedihan dan kemurungan.

    Pergulatan batinnya tidak hanya dipicu oleh rasa kehilangan yang mendalam, tetapi juga oleh kecemasan dan kekecewaan yang merayap dalam hatinya.

    Ia merasa seakan-akan dipersalahkan oleh orang tuanya atas kecelakaan tragis yang merenggut nyawa sang kakak. Sebab saat kecelakaan itu terjadi, Ombak yang mengemudi.

    Beban psikologis Ombak semakin berat dengan komunikasi yang tidak sehat dalam keluarga, di mana bukannya mendapatkan dukungan dan validasi, Ombak justru merasa terisolasi dan disalahkan.

    Di sisi lain, terdapat tokoh Kasih, yang diperankan oleh aktris Sha Ine Febriyanti. Sebagai seorang ibu yang baru saja kehilangan putrinya, Kasih juga menyimpan pergolakan batin yang hebat.

    Namun, alih-alih menghadapinya secara konstruktif, ia memilih untuk menyembunyikan luka-lukanya dengan cara yang tidak sehat, memancarkan kesan apatis dan dingin.

    Sikapnya itu bukan hanya gagal memberikan dukungan emosional bagi Ombak, tetapi justru memperburuk jurang komunikasi di antara mereka.

    Dalam upaya mencari pelarian dari gejolak emosi yang membuncah, perjalanan umroh ke tanah suci menjadi pilihan. Menurut Restu, perjalanan spiritual itu diharapkan oleh Kasih menjadi jalan keluar.

    Tapi bagi Kasih, perjalanan umroh justru menjadi upaya mengembalikan ketenangan yang hilang akibat gangguan narsistik yang dimiliki sang suami.

    Perbedaan pandangan sederhana ini mengakibatkan keretakan dalam pernikahannya dengan Restu.. Puncak dari ketegangan itu ialah keinginan untuk berpisah di akhir cerita.

    Namun, perpisahan suami-istri itu menjadi sebuah pengakuan yang jujur dari Kasih bahwa ia memang membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk memulihkan luka batinnya, sebuah proses yang mungkin tidak lagi dapat ia jalani bersama dengan Restu dalam ikatan pernikahan.

    Segala permasalahan yang dihadapi keluarga Kurniawan berakar pada pola pengasuhan yang diturunkan dari orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD).

    Arogansi Kasih yang belum selesai dengan dirinya sendiri, membuat Ombak, sering kali dipandang sebagai objek yang semestinya memantulkan kehebatan dan kesuksesan orang tua, bukan sebagai individu dengan kebutuhan dan perasaan yang unik.

    Ketika Ombak gagal atau tidak memenuhi ekspektasi, remaja itu cenderung diabaikan, direndahkan, atau bahkan disalahkan.

    Pola sikap dan perilaku dari orang tuanya itu sangat merusak perkembangan emosional Ombak, karena ia belajar bahwa cinta dan penerimaan dari ibunya mungkin saja "bersyarat".

    Restu pun terkesan seperti mencari pembenaran untuk diri sendiri, alih-alih menunjukkan empati dan mendengarkan perasaan putranya setiap kali Ombak dan Kasih bertengkar.

    Akibatnya, setiap upaya Restu untuk menjalin kembali keutuhan keluarganya dirasakan hampa dan tidak bermakna oleh Ombak.

    Lebih parahnya lagi, Kasih justru memperburuk situasi dengan sikap abai dan dingin yang ditunjukkannya kepada Ombak, seolah-olah ia tidak peduli dengan penderitaan batin anaknya.

    Suatu kali, Restu memberikan saran kepada Ombak untuk mencari bantuan profesional dengan mendatangi psikolog kenalannya, Nana, yang diperankan dengan sentuhan komedi yang cerdas oleh aktris Asri Welas.

    Namun, upaya itu tidak mendapatkan dukungan dari Kasih. Ia bersikap acuh tak acuh dan berpendapat bahwa anaknya hanya membutuhkan pertolongan spiritual dari Yang Maha Pencipta dengan memperbanyak ibadah.

    Di tengah dukungan dari keluarga dan bantuan profesional dari psikolog Nana yang disfungsional, Ombak berupaya mencari dukungan dari lingkaran pertemanannya di sekolah.

    Upaya itu berujung pada pengalaman yang buruk, bahkan membuatnya nyaris melakukan tindakan yang brutal dan membahayakan diri sendiri.

    Awalnya, memang Ombak sempat mengalami perubahan signifikan sejak ia mulai menjalin kedekatan dengan Aleiqa, seorang gadis satu kelasnya yang diperankan dengan kehangatan oleh aktris Tissa Biani.

    Dari Aleiqa, Ombak menemukan obrolan santai yang mampu mengalihkan bebannya sejenak, dan yang lebih penting, ia merasakan dukungan tulus dan penerimaan tanpa syarat.

    Diskusi-diskusi Ombak dengan Aleiqa tentang pilihan untuk bahagia dan pentingnya menerima diri sendiri apa adanya menjadi momen-momen kecil namun krusial.

    Namun perhatian tulus dari temannya itu belumlah cukup bagi Ombak, karena keluarganya sendiri masih belum menjadi jangkar yang menahannya untuk tidak tenggelam lebih dalam di tengah lautan kesulitan yang terus menyeret perasaannya.

    Halaman berikut: Sederhana tapi menyimpan makna mendalam

    Makna mendalam

    "Mungkin Kita Perlu Waktu," sebuah judul yang tampak sederhana, namun menyimpan makna yang sangat dalam.

    Kesederhanaan justru menjadi kekuatan narasi film, karena di dalamnya terkandung potensi untuk menyampaikan kisah yang kuat dan menggugah tentang perjalanan panjang menuju penyembuhan, pemahaman, dan rekonsiliasi.

    Narasi yang dibangun Teddy Soeriaatmadja tidak hanya bertumpu pada durasi film yang berjalan sekitar 95 menit, melainkan pada kedalaman emosional dan psikologis dari setiap karakter dan situasi yang dihadirkan.

    Trauma masa lalu yang membayangi keluarga Kurniawan, beban ekspektasi dan tekanan dalam keluarga, serta perjuangan individu dengan masalah kesehatan mental adalah isu-isu kompleks yang tidak dapat diselesaikan dalam sekejap.

    Film ini dengan cerdas menggambarkan bahwa proses pemulihan membutuhkan ruang untuk berduka dan merenung, kesabaran dalam menghadapi naik turunnya emosi, dan yang terpenting, waktu untuk memproses luka dan membangun kembali harapan.

    Sebagai seorang sutradara yang memiliki latar belakang akademik di bidang "human behaviour", Teddy Soeriaatmadja menunjukkan kepekaan yang luar biasa dalam menggarap film ini.

    Ia seperti menarik penonton untuk ikut menyelami nuansa-nuansa psikologis yang halus, memasuki ruang abu-abu di antara hitam dan putih dalam setiap tindakan dan keputusan karakter.

    Penonton diajak untuk melihat lebih dalam luka-luka batin yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata, merasakan ketegangan yang sering kali tersembunyi di balik kata-kata, dan menangkap secercah harapan yang mungkin masih tersembunyi di balik fasad kehidupan sehari-hari yang tampak biasa saja.

    Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" tidak hanya menyajikan drama keluarga yang menyentuh, tetapi juga mengoyak empati dan kepekaan penonton.

    Melalui kisah keluarga Kurniawan, penonton diajak untuk merenungi bahwa terkadang, dalam hubungan yang terluka dan proses penyembuhan yang panjang, waktu bukanlah sekadar dimensi temporal, melainkan sebuah elemen penting dalam proses pemulihan dan penemuan jati diri yang sejati.

    Pada akhirnya, kita semua, mungkin hanya membutuhkan waktu untuk memahami, memaafkan, dan menyembuhkan.

    Sementara itu, film ini juga memberikan perspektif penting tentang dampak jangka panjang dari pola pengasuhan narsistik pada anak-anak.

    Putra-putri dari orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD) diperlihatkan tumbuh tanpa mendapatkan validasi emosi dan dukungan yang memadai.

    Mereka belajar untuk menekan perasaan mereka, mencari validasi dari dunia luar, dan kesulitan membangun hubungan yang sehat dan setara di kemudian hari.

    Contoh perilaku NPD dari orang tua seperti melarang anak untuk menangis dan dianggap "lemah" jika menunjukkan kemarahan atau kekecewaan, serta menyuruh diam agar tidak mengungkapkan perasaan negatif. Akibatnya, anak belajar untuk menekan emosi mereka, mengembangkan rasa tidak aman dalam diri, dan terus-menerus mencari validasi dari orang lain untuk merasa berharga.

    Dalam konteks film, Kasih pun kemungkinan besar tumbuh dengan ekspektasi tinggi terhadap agama dan nilai-nilai kesempurnaan, yang mungkin diturunkan dari orang tuanya.

    Hal ini membuatnya cenderung menuntut kesempurnaan dari anaknya dan merasa gagal sebagai orang tua ketika Ombak mengalami kesulitan. Tanpa disadari, Kasih mungkin saja meneruskan siklus narsistik yang pernah dialaminya.

    Untuk mengakhiri siklus generasi narsistik yang merusak ini dan mewujudkan generasi yang lebih sehat secara emosional, langkah pertama adalah kesadaran diri seperti yang ditunjukkan dalam film "Mungkin Kita Perlu Waktu".

    Diperlihatkan bahwa Kasih dan Restu merasa perlu ruang pengasuhan yang terpisah satu sama lain untuk menyadari pola perilaku disfungsional yang mungkin mereka warisi dan dampaknya terhadap anaknya.

    Langkah kedua adalah mencari bantuan profesional jika diperlukan, seperti terapi psikologis, serta jujur saat memproses luka masa lalu dan mengembangkan pola perilaku yang lebih sehat. Film tersebut mengilustrasikan bahwa keberhasilan terapi psikologis bergantung pada kejujuran klien terhadap masalah utama yang mengganggu diri mereka sendiri.

    Langkah ketiga adalah menerapkan pola asuh yang penuh empati, yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan emosional anak, memberikan dukungan tanpa syarat, dan menghargai individualitas mereka.

    Proses pengasuhan anak yang penuh empati, seperti yang mungkin diimplikasikan dalam perjalanan karakter dalam film "Mungkin Kita Perlu Waktu," meliputi sejumlah tahapan penting.

    Pertama, orang tua perlu menyadari luka masa lalu mereka sendiri dan pola perilaku yang mungkin diturunkan dari generasi sebelumnya.

    Kedua, mereka perlu mencari bantuan profesional jika diperlukan untuk menyembuhkan luka tersebut dan belajar cara berinteraksi yang lebih sehat.

    Ketiga, orang tua perlu memberikan ruang dan kebebasan bagi anak untuk berekspresi dan berkembang sesuai dengan potensi unik mereka, tanpa memaksakan ekspektasi yang tidak realistis.

    Terakhir, orang tua perlu belajar mendengarkan anak dengan empati dan tanpa menghakimi, memberikan dukungan dan penerimaan, terutama saat anak mengalami kegagalan.

    Pesan yang ingin disampaikan film ini mungkin adalah ajakan untuk menjadi generasi yang mengakhiri siklus narsistik, bukan meneruskannya.

    Kita mungkin tidak bertanggung jawab atas luka masa lalu yang kita alami, tetapi kita memiliki tanggung jawab untuk tidak mewariskannya kepada generasi berikutnya.

    Seorang ibu yang menyadari bahwa ia dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kritik dan kurang kasih sayang, misalnya, dapat belajar mengembangkan rasa welas asih pada diri sendiri dan membesarkan anaknya dengan empati, bukan dengan harapan yang tinggi dan tuntutan yang tidak realistis.

    Dengan kesadaran dan upaya yang berkelanjutan, siklus narsistik yang merusak ini dapat dihentikan, membuka jalan bagi generasi yang lebih sehat dan bahagia.



    Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" kisahkan kerugian pola asuh narsistik

    Pewarta: Abdu Faisal
    Editor : Debby H. Mano
    COPYRIGHT © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest
    • print

    Berita Terkait

    "Nocturne" Chopin jadi "soundtrack" film "Mungkin Kita Perlu Waktu"

    "Nocturne" Chopin jadi "soundtrack" film "Mungkin Kita Perlu Waktu"

    7 Mei 2025 08:04

    Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" tayangkan versi "Director's Cut"

    Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" tayangkan versi "Director's Cut"

    7 Mei 2025 07:58

    Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" tayang di bioskop pada 15 Mei 2025

    Film "Mungkin Kita Perlu Waktu" tayang di bioskop pada 15 Mei 2025

    21 April 2025 15:03

    Lukman Sardi: "Glenn Fredly The Movie" jadi warisan untuk semua

    Lukman Sardi: "Glenn Fredly The Movie" jadi warisan untuk semua

    25 April 2024 08:03

    Lukman Sardi ungkap antusiasme main film "Paranoia"

    Lukman Sardi ungkap antusiasme main film "Paranoia"

    12 Oktober 2021 14:54

    Lukman Sardi dan Ruth Marini main di film "Penyalin Cahaya"

    Lukman Sardi dan Ruth Marini main di film "Penyalin Cahaya"

    18 September 2021 13:54

    Aktor film Lukman Sardi pernah jadi agen asuransi

    Aktor film Lukman Sardi pernah jadi agen asuransi

    2 November 2020 16:05

    Menbud: jumlah layar bioskop kurang buat majukan budaya lewat film

    Menbud: jumlah layar bioskop kurang buat majukan budaya lewat film

    8 Juni 2025 09:35

    Top News

    • Satlantas Bone Bolango terapkan patroli jalan malam di Gorontalo

      Satlantas Bone Bolango terapkan patroli jalan malam di Gorontalo

      7 jam lalu

    • Ratusan dokter di Gorontalo jadi orang tua asuh keluarga berisiko stunting

      Ratusan dokter di Gorontalo jadi orang tua asuh keluarga berisiko stunting

      12 jam lalu

    • RSUD Zainal Umar Sidiki membuka pelayanan rawat jalan hingga sore

      RSUD Zainal Umar Sidiki membuka pelayanan rawat jalan hingga sore

      15 Juni 2025 22:32

    • Nelayan Gorontalo Utara berharap dapat bantuan alat perikanan tangkap

      Nelayan Gorontalo Utara berharap dapat bantuan alat perikanan tangkap

      15 Juni 2025 22:31

    • DPRD Gorontalo Utara rapat kerja terkait perampingan OPD

      DPRD Gorontalo Utara rapat kerja terkait perampingan OPD

      13 Juni 2025 16:15

    Antara News gorontalo
    gorontalo.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Kabar Gorontalo
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Internasional
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Artikel
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA