Jakarta (ANTARA) - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kualitas layanan haji yang diberikan kepada jamaah Indonesia, salah satunya dalam hal konsumsi yang mesti sesuai dengan kebutuhan jamaah.
"Komitmen kami adalah memastikan setiap jamaah mendapatkan layanan konsumsi yang layak, sehat, dan sesuai kebutuhan jamaah," ujar Inspektur Jenderal Kemenag Khairunas di Jakarta, Jumat.
Khairunas mengatakan pihaknya menerima masukan dari jamaah terkait kualitas makanan yang disajikan.
Beberapa di antaranya mengeluhkan tekstur nasi yang kurang lembut, cita rasa makanan yang terlalu pedas, serta menu yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan jamaah lanjut usia (lansia).
Usai mendapati laporan tersebut, kata dia, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi langsung melakukan koordinasi intensif dengan pihak dapur katering untuk segera melakukan perbaikan.
Penyesuaian menu pun dilakukan agar lebih ramah bagi jamaah lansia.
"Kami telah meminta penyesuaian menu agar lebih ramah lansia, serta peningkatan pengawasan kualitas dan penguatan kontrol sebelum makanan didistribusikan," ujar Khairunas.
Selain itu, Khairunas juga menyoroti kendala yang dihadapi sebagian peserta calon haji terkait belum diterimanya kartu Nusuk, yang merupakan syarat akses masuk ke Masjidil Haram.
"Menyikapi hal ini, PPIH Arab Saudi telah berkoordinasi secara intensif dengan pihak syarikah agar jamaah tetap dapat melaksanakan ibadah dengan aman dan lancar," kata dia.
Sebagai solusi sementara, pihak syarikah telah menyediakan tanda pengenal khusus dan melakukan pendampingan langsung kepada jamaah selama menjalani ibadah di Masjidil Haram.
Di sisi lain, proses distribusi kartu Nusuk terus dipercepat agar jamaah segera mendapatkan hak akses beribadah dengan nyaman.
"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada hambatan berarti dalam pelaksanaan ibadah jamaah. Kenyamanan dan kekhusyukan jamaah menjadi prioritas utama kami," kata Khairunas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Itjen Kemenag pastikan layanan konsumsi harus sesuai kebutuhan jamaah