Kabupaten Bone Bolango (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo mendukung penguatan klaster pertanian dengan menggelar program pelatihan pengendalian hama dan penyakit tanaman serta pertanian organik tahap I di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Ciptoning Suryo Condro, Jumat mengatakan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
"Pelatihan ini ditujukan kepada klaster-klaster pertanian binaan Bank Indonesia, klaster potensial binaan pemerintah daerah, dan unit usaha dari pondok pesantren mitra Bank Indonesia," ucap Ciptoning.
Ia menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas petani dalam mengatasi hama dan penyakit tanaman secara alami dan untuk menguatkan praktik pertanian organik di Provinsi Gorontalo.
Kegiatan itu juga merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia dalam mendorong produktivitas klaster pangan, mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan menjadi bagian dari pengembangan ekosistem pangan halal di wilayah Gorontalo.
Pelatihan tersebut kata dia, menjadi salah satu strategi untuk menjawab tantangan utama yang dihadapi para petani di daerah, antara lain serangan hama, kualitas bibit yang rendah, dan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap para petani binaan mendapatkan solusi konkret yang dapat langsung diterapkan di lapangan," ujar dia.
Pelatihan itu menghadirkan dua praktisi dan peneliti pertanian dari Yayasan Anugerah Bangsa yaitu Mamik Arifin dan Setyo Budiyono, yang telah berpengalaman dalam pengembangan pertanian organik dan turut mengantarkan Gapoktan Lamuta III menjadi juara dalam Championship Klaster tahun 2021.
"Pelatihan ini diharapkan dapat membuka ruang kolaborasi antara petani, pemerintah daerah, dan pelaku usaha. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi titik awal terbentuknya ekosistem pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan di Gorontalo yang tangguh dan berdaya saing," kata dia.
Bank Indonesia berharap dapat menumbuhkan semangat kolaborasi antara petani, pondok pesantren, dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun sektor pertanian Gorontalo yang lebih produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing. Bank Indonesia meyakini bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung perekonomian daerah, melalui pertanian yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.