Banyuwangi (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
menyatakan prihatin dan meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian
pilot Cititink Indonesia yang diduga mabuk saat hendak menerbangkan
pesawat.
"Pertama saya prihatin dan minta maaf kepada masyarakat atas
kejadian yang tidak patut ini serta ucapkan terima kasih kepada
masyarakat yang kritis melaporkan kejadian itu," kata Menhub Budi kepada
pers saat meninjau perluasan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa
Timur, Sabtu.
Menurutnya, kejadian tersebut adalah suatu pelajaran yang berharga
bagi dunia penerbangan Indonesia dan Kemenhub akan melakukan
restrukturisasi cara pendelegasian wewenang kepada maskapai penerbangan.
Budi menilai, apa yang terjadi memang di luar kepatutan.
Menurutnya, kalau saja maskapai Citilink menjalankan prosedur yang
ditetapkan seperti cek kesehatan, serta melakukan pengarahan kepada kru
sebelum terbang, maka hal itu pasti tak akan terjadi.
Menhub mengatakan, ada aturan yang dilanggar oleh maskapai sehingga peristiwa itu terjadi.
"Kami akan evaluasi aturan apa yang sudah ada dengan cara yang lebih
ketat serta melakukan penegakan hukum yang lebih ekstra.
Terkait dengan mundurnya Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan, Menhub Budi mengatakan menghargai keputusan itu.
Ia pun mengatakan peristiwa itu menjadi pelajaran bersama karena keselamatan adalah nomor satu dan aturan harus ditegakkan.
"Kejadian ini harus jadi momen melakukan reformasi bagi dunia aviasi Indonesia," kata Budi.
Sementara itu, Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan dan Direktur Produksi Hadinoto Sudigno, mengundurkan diri
dari jabatannya menyusul insiden pilot maskapainya yang diduga mabuk
saat hendak menerbangkan pesawat bernomor penerbangan QG 800 rute
Surabaya-Jakarta pada Rabu (28/12).
Menhub minta maaf terkait kasus pilot Citilink
Sabtu, 31 Desember 2016 17:41 WIB