Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang utama inflasi tahun ke tahun Provinsi Gorontalo untuk bulan Mei 2025 dibandingkan Mei 2024 dengan andil 0,36 persen.
"Komoditas lainnya yang menjadi penyumbang utama inflasi tahunan Mei 2025 yaitu sigaret kretek mesin (SKM) 0,20 persen, ikan selar 0,19 persen, kopi bubuk 0,16 persen, terong 0,11 persen," ucap Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti di Gorontalo, Senin.
Ia menjelaskan harga emas dunia mengalami peningkatan dan beberapa pekan terakhir mengalami penurunan, tapi secara year on year dibandingkan di bulan yang sama dengan tahun lalu itu masih mengalami peningkatan signifikan.
"Jadi itu menyebabkan andil tcerhadap inflasi year on year itu tinggi atau malah menduduki peringkat yang pertama sebesar 0,36 dari inflasi 0,28 persen pada bulan Mei 2025.
Secara umum, inflasi tahunan Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada delapan kelompok pengeluaran.
Yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,57 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,92 persen, kelompok transportasi sebesar 0,13 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,19 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen.
Disusul oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,80 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,06 persen.
Sedangkan tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi tahunan yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,54 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,82 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,68 persen.