Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Gorontalo memfasilitasi ekspor santan kelapa beku milik PT Millenium Agroindo Selebes seberat 52 ton dengan nilai Rp1,6 miliar ke China.
Direktur Standar Karantina Tumbuhan Barantin Andi M. Adnan di Gorontalo, Kamis mengatakan, pelepasan ekspor tersebut adalah langkah awal yang sangat penting untuk membuka gerbang bagi produk-produk pertanian Gorontalo lainnya untuk juga bisa menembus pasar internasional.
"Momentum ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas, produktivitas, dan daya saing produk-produk Indonesia," ucap dia.
Andi M Adnan menjelaskan, Badan Karantina Indonesia berkomitmen penuh untuk terus mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk agar dapat memenuhi permintaan pasar global yang semakin kompetitif.
Ia mengatakan, produk ekspor dari Gorontalo harus bebas dari organisme pengganggu tumbuhan
karantina (OPTK), hama penyakit hewan karantina (HPHK), dan hama penyakit ikan karantina (HPIK).
Untuk itu Badan Karantina Indonesia berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu dan keamanan ekspor.
"Kenapa kami berani mengatakan Badan Karantina bisa memberikan jaminan, Karena pertama kali yang mengetahui syarat ekspor ke luar negeri itu selalu melalui karantina. Mutu ekspor itu adalah dokumen karantinanya. Seluruh dunia mengakui itu," ucap Andi.
Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Gorontalo Ende Dezeanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan proses pemeriksaan dan sertifikasi untuk komoditas yang diekspor tersebut.
"Proses ini meliputi pengujian laboratorium untuk memastikan santan kelapa bebas dari cemaran mikroorganisme berbahaya dan telah memenuhi standar kualitas dan persyaratan ekspor negara tujuan," katanya.
Selain itu, aspek pengemasan juga menjadi perhatian utama untuk menjamin produk tiba di negara tujuan dalam kondisi prima, tambahnya.
Ende mengatakan bahwa eksportir santan harus terdaftar pada General Administration of Custom of the Peoples’s Republic of China (GACC) terlebih dahulu agar dapat melakukan ekspor ke China. Hal itu wajib bagi eksportir bahan pangan utama yang akan ekspor ke sana.
Berdasarkan data Best-Trust periode Januari hingga Juni 2025, Karantina Gorontalo telah melakukan fasilitasi ekspor santan kelapa sebanyak 27 kali dengan volume 745 ton tujuan China, Malaysia, Selandia Baru, Kenya, Sri Lanka, dan Tanzania dengan nilai ekonomi mencapai Rp329 miliar.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Barantin fasilitasi ekspor santan kelapa beku Gorontalo ke China