Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta
para taruna yang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah perhubungan
untuk meninggalkan budaya kekerasan.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, Budi menilai budaya yang
harus ditanamkan adalah budaya kekeluargaan, kebersamaan yang penuh
kasih sayang antara siswa senior dan juniornya.
"Saya di sini menyatakan semua taruna untuk tinggalkan cara-cara
lama yang tidak heroik. Tinggalkan cara-cara senior itu lebih hebat lalu
melakukan tindakan kekerasan kepada juniornya. Masa depan itu adalah
keberadaban yang penuh kekeluargaan, kebersamaan dan kasih sayang,"
katanya.
Budi menegaskan tidak akan segan-segan untuk memberhentikan jika ada
taruna senior yang melakukan kekerasan terhadap juniornya.
Ia mengatakan juga akan melakukan hal yang sama kepada dosen-dosen dan pengelola sekolah, jika tidak mampu mengawasi.
"Kami semua akan menerapkan ketentuan itu secara taat. Kalau ada
senior yang melakukan lagi, akan kita berhentikan. Tuntut pidana bila
ada hukum yang dilanggar. Juga kepada dosen-dosen jika tidak mampu
mengawasi," ujarnya.
Ia mengatakan seharusnya para taruna memiliki sikap yang tidak hanya
tegas, tapi juga pandai berdialog, ramah, dan berasahabat, kekeluargaan,
dan yang tidak kalah penting adalah murah senyum.
Menurut dia, kemampuan itu perlu dimiliki karena para taruna ini
nantinya adalah sebagai duta-duta Indonesia yang bekerja baik di dalam
negeri maupun luar negeri yang dapat memberikan kesan yang baik di mata
duna.
"Saya ingin kalian menjadi patriot yang punya kewibawaan. Karena
saat anda menjadi duta bangsa di luar negeri, yang seharusnya kelihatan
adalah kemampuan anda berdialog, senyum, ramah. Bukan budaya kekerasan
dan arogan. Katanya Indonesia orangnya ramah, murah senyum, tapi kok
malah keras," katanya.
Budi berpesan kepada para taruna untuk menjadi sukses bukan dengan cara jago-jagoan.
Siswa STIP tewas, Menhub minta taruna tinggalkan budaya kekerasan
Kamis, 12 Januari 2017 17:52 WIB