Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang utama inflasi tahun ke tahun Provinsi Gorontalo pada bulan Juni 2025.
"Provinsi Gorontalo mengalami inflasi tahun ke tahun 0,80 persen pada bulan Juni 2025, dan emas perhiasan menyumbangkan 0,37 persen," ucap Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti di Gorontalo, Selasa.
Komoditas penyumbang inflasi utama tahun ke tahun selanjutnya adalah sigaret kretek mesin (SKM) 0,20 persen, kopi bubuk 0,15 persen, terong 0,14 persen, sigaret putih mesin 0,09 persen, kelapa 0,08 persen dan minyak goreng 0,08 persen.
Inflasi tahun ke tahun Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada delapan kelompok pengeluaran.
Kelompok tersebut yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,88 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,83 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,06 persen, kelompok transportasi sebesar 0,27 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen.
Selain itu ada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,80 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,57 persen.
Sedangkan tiga kelompok pengeluaran mengalami yang mengalami deflasi tahun ke tahun yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,99 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,79 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,76 persen.
"Pada Juni 2025 Provinsi Gorontalo mengalami inflasi month to month sebesar 0,37 persen dan inflasi year to date sebesar 1,05 persen," pungkas dia.