Gorontalo (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo memfasilitasi pendidikan anti narkoba menjadi salah satu strategi pencegahan yang paling efektif dalam upaya pemberantasan barang terlarang tersebut.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo Sri Bardiyati di Gorontalo, Sabtu mengatakan data menunjukkan bahwa korban penyalahgunaan narkoba terus mengalami peningkatan, khususnya di kalangan remaja dan pemuda.
"Hal ini tentu menjadi keprihatinan bersama yang memerlukan penanganan komprehensif dari berbagai pihak," ucap Sri.
Ia menjelaskan, melalui pendidikan yang tepat, dimulai dari lingkungan keluarga, kita dapat membangun kesadaran, pemahaman, dan ketahanan masyarakat, terutama generasi muda, terhadap bahaya narkoba.
Sri Bardiyati mengatakan BNNP menggelar lokakarya pelaksanaan fasilitasi pendidikan anti narkoba yang diikuti oleh perwakilan orang tua dan para remaja.
"Para peserta yang hadir pada kegiatan ini menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam membangun benteng pertahanan terhadap bahaya narkoba sejak dini," ujar dia.
Menurut Sri, peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama sangatlah krusial dalam membentuk karakter dan pemahaman anak tentang bahaya narkoba.
"Kegiatan ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan kapasitas para orang tua sebagai fasilitator pendidikan anti narkoba di lingkungan keluarga. Para orang tua adalah garda terdepan dalam melindungi anak-anak dari bahaya narkoba," ucap dia.
Oleh karena itu, menurut Sri penguatan kompetensi dan metodologi komunikasi efektif antara orang tua dan anak menjadi sangat penting untuk memastikan efektivitas program pendidikan anti narkoba di tingkat keluarga.
Pada kegiatan itu juga, seluruh peserta membacakan deklarasi Keluarga Indonesia Bersinar (bersih narkoba).
