Bantul (ANTARA GORONTALO) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto meminta radar-radar atau alat untuk mendeteksi pesawat yang
mengarah ke negara tetangga Indonesia agar beroperasi penuh selama 24
jam.
"Dalam rapim kemarin saya sampaikan bahwa radar-radar yang mengarah
ke negara tetangga itu ada 15 radar, saya minta agar bisa beroperasi
selama 24 jam," kata KSAU usai berkunjung ke Monumen TNI AU Ngoto
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis.
Dengan radar yang beroperasi selama 24 jam maka menurut KSAU, TNI AU
bisa mendeteksi dini apabila ada pesawat asing atau luar negeri yang
melanggar wilayah udara Indonesia.
"Kalau selama ini yang dilaksanakan adalah 18 jam, tapi dengan
sistem over lap, jadi dalam satu wilayah tidak ada radar yang mati,
karena kalau ada yang masih nyala, yang sudah 18 jam di-off-kan. Namun
nanti semuanya terpacu untuk on selama 24 jam," katanya.
KSAU mengatakan upaya tersebut perlu dijalankan untuk mendukung
program pemerintah RI yaitu sebagai negara poros maritim dunia.
"Poros maritim dunia harus kita amankan karena yang kita jaga mulai
dari ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif) sampai ke dalam kita amankan wilayah
udara, atas permukaan laut dan bawah permukaan laut," katanya.
KSAU juga menyinggung beberapa program yang menjadi prioritas untuk
membangun kekuatan alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI AU,
di antaranya dengan membangun sistem sistem pengadaan alutsista secara
transparan agar bisa diikuti perkembangannya.
Kemudian tidak ada kecelakaan yang berulang, katanya, akan dibangun
dan dilaksanakan sistem yang mengarah pada manajemen tentang pelatihan
para penerbang.
"Sehingga dengan alutsista yang ada, kemudian radar yang
terintegrasi dengan kekuatan udara yang siap, maka Insya Allah tidak ada
negara-negara atau pihak yang ingin masuk secara ilegal ke wilayah
kita," katanya.
KSAU minta radar beroperasi 24 jam
Jumat, 27 Januari 2017 8:19 WIB