"Saya coba perhatikan secara cermat
dan seksama setelah saya perhatikan dan saya lama jadi penduduk di
Jakarta sekitar 10 tahun, Jakarta itu perlu pemimpin yang cerdas, tangan
yang gesit, nah itu ada di calon nomor dua. Saya dukung yang
betul-betul pantas jadi gubernur, saya lihat itu ada di nomor dua," kata
Antasari seusai menghadiri debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat
malam.
Ia pun mengatakan kedatangannya dalam debat kali ini terkait dengan tema yang diangkat, yaitu Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik dan Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah.
"Saya mengamatinya, temanya kan reformasi birokrasi dan pelayanan publik serta penataan ruang kota. Dulu kan fokus KPK seperti itu, waktu saya masih jadi pimpinan KPK," ucap Antasari.
Ia pun mengatakan kedatangannya dalam debat kali ini terkait dengan tema yang diangkat, yaitu Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik dan Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah.
"Saya mengamatinya, temanya kan reformasi birokrasi dan pelayanan publik serta penataan ruang kota. Dulu kan fokus KPK seperti itu, waktu saya masih jadi pimpinan KPK," ucap Antasari.
"Pak Antasari mengatakan dari kacamata batinnya menyatakan untuk memberikan dukungan kepada Pak Ahok-Djarot sehingga ada pendekar keadilan yang bergabung untuk mendukung agar program pemberantasan korupsi betul-betul bisa dilanjutkan," kata Hasto seusai menghadiri debat
Hasto pun menilai masyarakat DKI Jakarta betul-betul membutuhkan sosok yang tegas dan berani seperti Ahok-Djarot daripada memilih orang yang sangat santun tapi kompromi korupsi.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta mengangkat tema Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik dan Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah dalam debat kedua calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.