Washington (ANTARA GORONTALO) - Amerika Serikat (AS) mengumumkan penerapan
sanksi terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam program peluru
kendali balistik dan membantu militer di Iran.
Sanksi dikeluarkan beberapa hari setelah Iran melakukan uji coba rudal
balistik yang mengundang peringatan dari Washington, demikian laporan
kantor berita Xinhua China.
Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya mengatakan langkah terbaru
itu merupakan wujud komitmen AS dalam menerapkan sanksi terhadap Iran
terkait program rudal balistik dan tindakan-tindakan pihak Teheran yang
membahayakan stabilitas di kawasan.
Penjatuhan sanksi, dinilai Depkeu AS, sejalan dengan komitmen AS yang diatur dalam kesepakatan nuklir dengan Iran.
Sanksi baru diterapkan terhadap sejumlah jaringan dan pendukung
pengadaan rudal balistik Iran, termasuk satu agen pengadaan serta
delapan orang dan kelompok.
Berdasarkan sanksi yang diumumkan pada Jumat itu, semua hak milik dan
kepentingan pihak-pihak tersebut di wilayah AS diblokir. Sementara itu,
warga AS secara umum dilarang melakukan transaksi dengan pihak-pihak
yang dimasukkan ke dalam daftar penerima sanksi tersebut.
"Dukungan yang terus diberikan Iran bagi terorisme dan pengembangan
program rudal balistiknya merupakan ancaman bagi kawasan, bagi
mitra-mitra kita di seluruh dunia, bagi Amerika Serikat," kata pejabat
Departemen Keuangan,John Smith.
Ia menimpali,"Kita akan terus secara aktif menerapkan langkah-langkah
yang memungkinkan, termasuk penjatuhan sanksi keuangan, untuk menangani
perilaku ini."
Sementara AS mengungkapkan sejumlah sanksi baru terhadap Iran, Presiden
Donald Trump juga mengeluarkan peringatan terhadap Republik Islam
tersebut.
"Iran sedang bermain dengan api ... mereka tidak menghargai betapa baik
Presiden Obama kepada mereka. Bukan saya!" cuit Trump dalam akun
Twitternya.
AS pada Rabu secara resmi memperingatkan Iran menyangkut peluncuran
rudalnya baru-baru ini dan serangan terhadap sebuah kapal Arab Saudi
oleh milisi Houthi dukungan Iran dan Yaman.
Peluncuran rudal tersebut "menggarisbawahi apa yang seharusnya sudah
jelas bagi masyarakat internasional tentang tindakan Iran yang
membayakan stabilisasi di Timur Tengah," kata Michael Flynn, penasihat
keamanan nasional Presiden Trump, dalam suatu pernyataan.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis menyebut
pernyataan Flynn soal uji coba rudal Iran baru-baru ini sebagai komentar
yang "tidak berdasar."
"Uji coba rudal Iran tidak melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-bangsa," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri
Iran Bahram Qasemi.
Qasemi mengatakan pernyataan Flynn "tidak berdasar serta provokatif. Ia
menambahkan bahwa "tidak satu pun rudal Iran yang dirancang membawa
nuklir."
AS keluarkan sanksi terhadap Iran terkait uji coba rudal
Sabtu, 4 Februari 2017 10:46 WIB