Gorontalo (ANTARA) - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjaga kemitraan untuk masa depan pendidikan tinggi, dengan turut hadir pada Konferensi Kemitraan Pendidikan Tinggi 'Higher Education Partnerships Conference' (HEPCON 2025).
"HEPCON kembali digelar. Forum ini penting bagi perguruan tinggi termasuk UNG," kata rektor UNG Profesor Eduart Wolok, yang juga menjadi Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dari Jakarta, Jumat.
Eduart mengatakan kolaborasi menjadi kunci dalam mewujudkan masa depan pendidikan tinggi yang lebih baik.
Oleh karena itu, HEPCON 2025 adalah momentum untuk memperkuat kemitraan, bukan hanya di lingkup nasional tetapi juga internasional.
"Bagi CRISU, dengan 146 universitas negeri anggota yang tersebar di Indonesia, kemitraan adalah jembatan untuk mengurangi kesenjangan dan membuka peluang bagi pendidikan berkualitas," katanya.
Eduart sebagai rektor Universitas Negeri Gorontalo, juga menyoroti pesatnya perubahan teknologi, globalisasi, serta tantangan sosial yang menuntut adanya sinergi erat antara perguruan tinggi dan industri.
Menurutnya kemitraan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan yang dapat mendorong inovasi, memperluas akses pendidikan, sekaligus mempersiapkan mahasiswa menjadi warga global.
Lebih lanjut, ia mengatakan kerjasama dengan industri mampu memastikan kurikulum selaras dengan keperluan pasar kerja, sementara kemitraan internasional membuka ruang pembelajaran lintas budaya yang kaya, sehingga mahasiswa dapat menghadapi dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung.
"Jadikan konferensi ini sebagai titik awal lahirnya kolaborasi yang lebih bermakna. Semoga HEPCON 2025 menghadirkan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi pendidikan tinggi, tetapi juga masyarakat luas," katanya.
HEPCON adalah platform terdepan di Asia Tenggara untuk mendorong kolaborasi global dalam pendidikan tinggi.
Pertemuan internasional ini menghadirkan lebih dari 1.000 delegasi yang berasal dari 20 lebih negara, termasuk pimpinan universitas, direktur internasional dan kemitraan, serta para inovator pendidikan.
