Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menargetkan area ekosistem bakau atau mangrove di wilayah pesisir provinsi itu harus lebih luas dari area tambak ikan.
Gusnar Ismail di Gorontalo, Senin, mengatakan dirinya belum mengetahui persis berapa luas area mangrove dan tambak ikan, namun berdasarkan informasi yang disampaikan melalui dokumen penelitian, tercatat area tambak sudah lebih luas dari pada area mangrove.
"Ini kongkret dan target kita, luas area mangrove harus lebih besar dari pada luas tambak," katanya.
Keberadaan ekosistem mangrove merupakan isu global yang tidak bisa disepelekan, karena sering juga menjadi masalah ekonomi, ekologi, dan sosial budaya hampir setiap negara di dunia.
Memang secara langsung dampak dan manfaat ekosistem mangrove belum bisa dirasakan saat ini, akan tetapi 5 sampai 10 tahun ke depan, pasti akan amat terasa dan berpengaruh pada tiga faktor itu.
Oleh karena itu penyebaran ekosistem mangrove adalah tulang punggung ekonomi biru di berbagai negara termasuk Indonesia, dimana semua produk perikanan yang tidak dilatarbelakangi pertimbangan ekologi khusus mangrove, tidak dapat bersaing di dunia global.
Sehingga pemerintah dituntut untuk memberikan perhatian khusus dalam menyikapi persoalan-persoalan untuk mencarikan solusi, dimana saat ini tengah berhadapan dengan penerapan efisiensi anggaran.
Harus diakui bahwa pengaruh keberadaan ekosistem mangrove sangat penting, akan tetapi tambak ikan juga tidak bisa dikesampingkan, karena telah menjadi sumber pendapatan daerah.
Kehadiran pemerintah harus bisa menyeimbangkan hal tersebut, agar keduanya tidak saling mengganggu serta berjalan selaras dan berlangsung harmonis.
"Kami sebagai pemerintah daerah mendukung penuh peluncuran dan sosialisasi rencana perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove Provinsi Gorontalo," imbuhnya.
