Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail meminta para orang tua untuk mengikhlaskan anak-anaknya dapat mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 demi masa depan kehidupan mereka yang lebih baik.
"Kepada para orang tua, saya mengharapkan agar anak-anak ini secara ikhlas dititipkan sementara waktu untuk kami didik. Nanti akan diatur waktunya kapan orang tua bisa menjenguk dan bertemu dengan anak-anaknya," kata dia pada operasionalisasi Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 di Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Selasa.
Kegiatan Sekolah Rakyat di Boalemo sebagai pertama di Gorontalo dan ke-71 di Indonesia. Pada tahun pertama operasional, Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 menampung 75 siswa yang dibagi dalam tiga rombongan belajar (rombel), meliputi dua rombel sekolah dasar (SD) berjumlah 50 siswa dan satu rombel sekolah menengah pertama (SMP) 25 siswa.
Ia meminta para guru untuk mendidik siswa Sekolah Rakyat dengan sebaik-baiknya.
Dia menjelaskan bahwa pendidikan bagi para siswa Sekolah Rakyat sedikit berbeda dibandingkan dengan sekolah pada umumnya.
Oleh karena itu, katanya, diperlukan semangat dan dedikasi, serta perhatian yang lebih dari guru agar siswa betah berada di asrama dan belajar di Sekolah Rakyat.
"Pemerintah menitipkan anak-anak ini kepada para guru untuk dididik dengan baik. Orang tua dan guru adalah komponen yang akan memengaruhi anak-anak ini untuk bersekolah. Bapak ibu guru siap mendidiknya?," kata Gubernur Gusnar yang dijawab serentak, "siap" oleh para guru.
Ia menegaskan setiap siswa yang masuk Sekolah Rakyat Terintegrasi 71 tidak boleh membawa gawai agar mereka fokus belajar dan mengembangkan diri.
"Ini kesempatan emas bagi orang tua untuk memberikan pendidikan yang lengkap kepada anak-anaknya. Jadi mohon bersabar untuk sementara belum bisa bertemu atau berkomunikasi langsung lewat handphone (telepon genggam), nanti akan ada waktunya yang diatur pihak sekolah," kata Gusnar.
