Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menekankan keluarga sebagai fondasi utama negara, karena masa depan Indonesia dibentuk dari kondisi keluarga yang baik.
“Unit terkecil dalam sebuah negara adalah keluarga. Kumpulan dua orang atau lebih yang membentuk kelembagaan melalui pernikahan, itulah keluarga. Karena unit terkecil, maka saya meyakini kalau keluarga kita ini baik-baik saja, maka Indonesia akan baik-baik saja," kata Wihaji dalam acara "Indonesia Kita: Merajut Kebangsaan Memperingati Hari Kesaktian Pancasila" di Jakarta Selatan, Rabu.
Wihaji menambahkan, penguatan kesejahteraan keluarga menjadi visi Presiden Prabowo Subianto yang salah satunya dicerminkan dengan perubahan nomenklatur Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Tentu Bapak Presiden punya visi besar kenapa yang dulu badan sekarang dijadikan kementerian dan kenapa disebut pembangunan keluarga. Berarti ada sesuatu yang mau dibangun oleh Bapak Presiden yang saya mencoba menerjemahkan bahwa unit terkecil dalam sebuah negara itu namanya keluarga,” kata dia.
Akan tetapi, Wihaji menyebutkan, saat ini gawai dinilai memiliki peran sebagai anggota keluarga baru. Interaksi intens anggota keluarga dengan ponsel seolah membuat gawai tersebut seperti menjadi sosok ayah, ibu, atau kakak/adik.
“Siapa keluarga baru kita? Handphone atau gadget. Kadang menjadi ayah, kadang menjadi ibu, kadang menjadi kakak, kadang menjadi adik, kadang menjadi malaikat, sering menjadi setan kalau tidak hati-hati,” katanya.
Menurut Wihaji, rata-rata masyarakat menghabiskan waktu 7 hingga 8 jam per hari bersama gawai, sementara waktu untuk berbincang dengan pasangan atau anak jauh lebih sedikit.
“Kita ngobrol sama istri paling satu jam, ngobrol sama anak paling satu jam, 30 menit, tapi ngobrol sama handphone, 7 sampai 8 jam per hari dan ini kita sebut dengan keluarga baru,” ungkapnya.
Meski demikian, ia tetap optimistis bahwa bangsa Indonesia bisa memiliki masa depan dengan baik apabila fondasi di lingkup keluarga dibangun dengan baik.
“Kalau keluarga kita ini baik-baik saja, dan fondasi yang paling dasar adalah keluarga, insya Allah, saya meyakini Indonesia ke depan akan baik-baik saja,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendukbangga sebut keluarga jadi fondasi masa depan Indonesia
