Gorontalo (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang saksi, dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan di Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Gerbang Emas dengan potensi kerugian negara kurang lebih sebesar Rp2,3 miliar.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gorontalo Utara Zam Zam Ikhwan melalui Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Bagas Prasetyo Utomo di Gorontalo, Rabu mengatakan pemeriksaan para saksi berlangsung di kantor Kejari setempat.
Sejauh ini kata Bagas, para saksi yang diperiksa yaitu pegawai PUDAM, ,mantan pegawai dan beberapa mantan pejabat di Sekretariat Daerah Kabupaten.
Terkait perkembangan penyidikan, pihaknya memastikan dilakukan sesuai mekanisme.
"Kami sangat serius melakukan penyidikan. Terkait informasi perkembangan hasil penyidikan tunggu saja waktunya. Kami pasti mengupdate informasi," katanya.
Bagas juga menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak merespon nomor telepon apa pun yang mengatasnamakan Kejaksaan, maupun pejabat Kejaksaan Negeri Gorontalo Utara dengan dalih apapun.
Semua proses hukum berjalan sesuai mekanisme 'on track'. "kita pasti berdiri tegak lurus dalam menjalankannya," kata Bagas.
Ia mengimbau pula, jika ada oknum-oknum yang mencatut nama dirinya agar masyarakat segera dapat menginformasikan.
"Semua proses hukum berjalan resmi dan tidak ada urusan di luar kantor," tegasnya.
Empat kasus dugaan korupsi yang sementara ditangani dalam tahap penyidikan, yaitu dugaan korupsi PUDAM Tirta Gerbang Emas, pembangunan Masjid Jabal Iqro bernilai Rp6,8 miliar, pengelolaan keuangan Desa Gentuma mencapai ratusan juta rupiah, serta dugaan korupsi pengelolaan keuangan oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) mencapai Rp4,3 miliar.
