Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Merekam aksi bunuh diri di media sosial
menurut psikolog klinis Liza Marielly Djaprie bisa saja karena frustasi
dengan keadaan hidup dan merasa tidak ada jalan keluar untuk mengatasi
masalahnya.
“Umumnya, pelaku bunuh diri karena depresi kronis atau sangat impulsif,†kata Liza saat dihubungi ANTARA News, Sabtu.
Menurut
Liza, perilaku merekam aksi bunuh diri bukan tergolong narsisme atau
eksibisionisme, rasa ingin pamer yang berlebihan, namun depresi atau
sikap impulsif berlebihan.
Meski pun tidak
mengetahui permasalahan yang dialami orang yang siaran langsung bunuh
diri di Facebook disebabkan depresi atau tindakan impulsif yang
berlebihan, ia sangat menyayangkan aksi tersebut.
“Amat sangat disayangkan karena dia masih ada anak,†kata Liza, psikolog klinis Sanatorium Dharmawangsa ini.
Orang
yang mengalami depresi kronis, akibat akumulasi tekanan hidup, umumnya
tidak mencari perhatian ketika ingin mengakhiri hidupnya.
Berbeda
dengan orang yang mengalami gangguan impulsif, melakukan sesuatu tanpa
memikirkan dampak dari perilakunya, ia bisa melakukan aksi seperti itu
karena ingin mencari perhatian.