Gorontalo (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo memberikan rekomendasi kebijakan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Gorontalo yang inklusif dan berkelanjutan di tahun 2026.
"Ada tujuh rekomendasi kebijakan akselerasi ekonomi Gorontalo untuk tahun depan," ujar Kepala KPw BI Gorontalo Bambang Satya Permana pada Gorontalo Economic Outlook (GEO) 2025 yang mengusung tema sinergi dan kolaborasi untuk akselerasi menuju Gorontalo yang maju dan sejahtera, di Gorontalo, Selasa.
Rekomendasi yang pertama, yaitu mendorong hilirisasi berbasis komoditas lokal, seperti jagung, kelapa, sapi, dan perikanan untuk menciptakan nilai tambah serta memperkuat sektor perdagangan daerah, termasuk membangun ekosistem rantai suplai melalui konsep Model Business Group (MBG).
Nomor dua, yaitu meningkatkan produktivitas pertanian melalui frugal innovation dengan mengadopsi teknologi, smart farming, serta mendorong pertanian organik yang efisien dan berkelanjutan.
Selanjutnya untuk nomor tiga, memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk menarik investasi, antara lain melalui pembangunan kawasan industri berbasis komoditas unggulan, penguatan fungsi promosi investasi daerah, serta mendorong pembiayaan kreatif seperti skema KPBU untuk proyek infrastruktur daerah.
"Untuk rekomendasi keempat, yaitu mengakselerasi inovasi pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," ujar Bambang.
Penambahan PAD dapat dilakukan dari peningkatan pajak hotel dan restoran seiring optimalisasi potensi pariwisata, termasuk pembukaan rute penerbangan langsung antara Gorontalo dan kota besar seperti Jakarta, Manado, dan Bali (via Makassar), serta pemanfaatan momentum penyelenggaraan Pekan Nasional Petani Nelayan (PENAS) untuk promosi wisata Gorontalo.
"Digitalisasi pembayaran pajak dan retribusi daerah guna mempermudah masyarakat membayar pajak, termasuk integrasi pembayaran PKB online dan penerapan QRIS di area publik," kata dia lagi.
Untuk rekomendasi kelima, penguatan kapasitas sumber daya manusia daerah, dengan mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja formal melalui pendidikan vokasi dan kejuruan yang terhubung dengan industri, serta optimalisasi partisipasi lulusan Gorontalo dalam program magang nasional.
Rekomendasi keenam, mendorong pembiayaan kepada UMKM di sektor unggulan melalui pemberdayaan Koperasi dan BUMD sebagai offtaker produk unggulan lokal serta peningkatan kapasitas pendamping UMKM.
"Dan yang ketujuh mendorong peningkatan produktivitas dan jangkauan pasar UMKM lokal melalui program onboarding digital, pendampingan pemasaran, serta fasilitasi pameran dan promosi ke luar daerah," ujar dia pula.
Bambang menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan Gorontalo yang maju, inklusif, dan berdaya saing.
"BI Gorontalo berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi kebijakan dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya dalam rangka menjaga stabilitas harga, memperluas kesempatan kerja, dan memperkuat struktur ekonomi daerah yang berkelanjutan," kata dia lagi.

