Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
melaporkan belum ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi 6,4 Skala
Richter di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Banyuwangi.
"Belum ada
laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi itu," kata
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada
wartawan di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih memantai dampak gempa itu.
"Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa ke BPBD Bali," katanya lagi.
Warga Denpasar, kata dia, merasakan guncangan kuat selama lima detik sehingga berhamburan keluar ruangan.
Akibat
gempa, kaca jendela bergetar, mobil bergoyang dan anak-anak menangis.
Gempa dirasakan dua kali dengan guncangan kedua lebih keras.
"Masyarakat
di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung, Gianyar, Karangasem,
Singaraja, Bangli, dan Buleleng merasakan guncangan gempa itu," kata
Sutopo.
Pusat gempa bumi berkekuatan 6,4 SR itu berada di laut
pada kedalaman 117 km, pada 23 km tenggara Kota Denpasar atau 33 km
tenggara Badung, Provinsi Bali. Gempa terjadi pada Rabu pukul 06.10
WIB, namun tidak berpotensi tsunami.
Dampak gempa bumi yang
digambarkan oleh peta tingkat guncangan menunjukkan wilayah selatan Bali
seperti Kuta, Tabanan, Mataram mengalami guncangan dalam skala
intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI (Modified Mercally Intensity).
Kemudian
Banyuwangi, Taliwang, Karangkates, Sawahan, dan Bima juga mengalami
guncangan dengan skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).
Menurut BMKG, sumber gempa berasal dari pertemuan lempeng Hindia Australia dan Lempeng Eurasia.
Gempa
termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah di Zona Benioff, yaitu
lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. BMKG melaporkan pula
telah terjadi gempa susulan 3,9 SR.
BNPB pastikan sejauh ini tak ada korban dari gempa Bali-NTB
Rabu, 22 Maret 2017 9:19 WIB